Lagos, 13 Syawwal 1435/9 Agustus 2014 (MINA) – Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengumumkan keadaan “darurat nasional” tentang adanya wabah virus Ebola mematikan, yang sudah menewaskan dua orang di negara itu.
Juru Bicara Kepresidenan, Reuben Abati, mengatakan dalam sebuah pernyataan, Jumat (8/8), Presiden telah menyetujui anggaran dana $ 11,6 juta untuk melaksanakan rencana intervensi khusus yang bertujuan mencegah penyebaran virus di negara itu, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Presiden telah mengarahkan Kementerian Kesehatan untuk bekerjasama dengan Kementerian Negara Kesehatan, Pusat Nasional Pengendalian Penyakit (NCDC), Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA) dan instansi terkait lainnya untuk memastikan bahwa semua langkah mungkin diambil untuk secara efektif menangkal ancaman virus Ebola,” kata pernyataan itu.
Dana tersebut akan membantu dalam pembentukan pusat isolasi tambahan, manajemen kasus, pelacakan kontak, penyebaran, penyebaran tenaga tambahan, penyaringan di perbatasan, dan pengadaan barang yang dibutuhkan serta fasilitas.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Langkah-langkah itu mulai berlaku setelah pertemuan darurat antara Presiden dengan para pejabat kesehatan setempat. Dilaporkan sebelumnya, Nigeria kini memiliki sembilan kasus yang dikonfirmasi positif Ebola, dua di antaranya meninggal.
Jonathan mendesak warga Nigeria untuk lebih waspada, bekerja sama dengan petugas kesehatan untuk menangkal penyebaran virus itu serta berhenti menyebarkan informasi palsu tentang Ebola yang dapat menyebabkan histeria, panik dan penyesatan, termasuk saran verifikasi tentang pencegahan, pengobatan, penyembuhan dan penyebarannya.
Presiden juga meminta pusat-pusat pendidikan publik dan swasta untuk mempertimbangkan memperpanjang libur sekolah sekunder dan primer sampai masa penilaian tingkat nasional dilakukan.
“Pekerja medis dan profesional kesehatan lainnya diharapkan menganggap deklarasi Darurat Nasional itu sebagai panggilan patriotik untuk tugas dan pelayanan,” kata Abati.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
“Presiden Jonathan meyakinkan semua orang bahwa pemerintah Nigeria akan terus mengambil setiap langkah, mengerahkan semua sumber daya, dan memobilisasi setiap dukungan dan bantuan untuk memeriksa penyebaran Ebola di negara ini.”
Menteri Kesehatan Onyebuchi Chukwu mengatakan Nigeria telah meminta Washington untuk memasok obat percobaan ZMapp untuk membantu mengobati para korban. Setidaknya 139 orang telah ditetapkan pernah kontak dengan korban warga Liberia, Patrick Sawyer, yang memberi Nigeria kasus Ebola pertama.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah Ebola di Afrika Barat menjadi “darurat kesehatan masyarakat internasional” sebagai virus yang dilaporkan terus menyebar melalui wilayah tersebut.
Menurut laporan WHO terbaru, Ebola telah menewaskan 932 orang di Afrika Barat, terutama di Liberia, Sierra Leone dan Guinea.
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Virus Ebola, penyakit menular yang belum ada obatnya atau cara penyembuhannya, dapat ditularkan ke manusia dari hewan liar dan juga menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi atau seseorang yang telah meninggal karena penyakit ini.
Dokter mengatakan gejala umum dari Ebola termasuk demam tinggi dan sakit kepala, diikuti perdarahan .(T/P09/P04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Afsel Minta Dunia Tekan Israel Hentikan Serangan di Gaza
Baca Juga: Uni Eropa untuk Pertama Kali Kirim Vaksin Mpox ke Kongo