Paris, MINA – Presiden Prancis Emmanuel Macron akan mengunjungi Cina pada April mendatang untuk meminta bantuan pemerintah negara itu dalam mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina.
Rencana kunjungan ini muncul setelah Cina menyerukan gencatan senjata dan “penyelesaian politik” untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung selama setahun.
“Fakta bahwa Cina mampu terlibat dalam upaya perdamaian adalah hal yang baik. Cina harus membantu kami menekan Rusia agar tidak pernah menggunakan senjata kimia atau nuklir, dan menghentikan agresinya sebagai prasyarat untuk pembicaraan (perdamaian),” ujar Macron, demikian Aljazirah, Ahad (26/2).
Beijing telah berusaha untuk memposisikan dirinya sebagai pihak netral dalam konflik tersebut, meskipun telah mempertahankan hubungan dekat dengan Rusia. Cina menerbitkan proposal perdamaian yang berisi 12 poin terkait posisinya dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Dalam makalah tersebut, Cina mengatakan, perang tidak menguntungkan siapa pun dan mendesak semua pihak untuk mendukung Rusia dan Ukraina melanjutkan dialog langsung secepat mungkin.
Cina juga mendesak diakhirinya sanksi Barat terhadap Rusia. Termasuk pembentukan koridor kemanusiaan untuk evakuasi warga sipil dan langkah-langkah untuk memastikan ekspor biji-bijian setelah gangguan yang menyebabkan harga pangan global melonjak tahun lalu.
Cina memperjelas penentangannya terhadap penggunaan dan ancaman pengerahan senjata nuklir oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat