Tunis, MINA – Presiden Tunisia Kais Saied memecat 57 hakim, menuduh mereka korupsi dan melindungi teroris.
Berbicara dalam pertemuan Kabinet pada Rabu (1/6), Saied mengatakan, gangguan penyelidikan kasus teroris, melindungi tersangka teror dan korupsi keuangan adalah dasar dari keputusannya untuk memecat para hakim ini.
Tak lama setelah sambutannya, keputusan presiden yang diterbitkan dalam lembaran resmi mengumumkan pemecatan 57 hakim, Anadolu Agency melaporkan.
Di antara mereka yang dipecat adalah Youssef Bouzaker, mantan Kepala Dewan Kehakiman Tertinggi yang anggotanya diganti oleh presiden Tunisia tahun ini.
Baca Juga: Ribuan Warga Maroko Protes Kapal Pembawa Suku Cadang Jet Tempur Israel
Hakim terkemuka lainnya dalam daftar itu adalah Bachir Akremi, yang oleh para pendukung Saied dituduh terlalu dekat dengan Partai Ennahda.
Tunisia telah berada dalam pergolakan krisis politik yang mendalam sejak 25 Juli 2021, ketika Saied membubarkan pemerintah, menangguhkan parlemen, dan mengambil alih otoritas eksekutif, dalam sebuah langkah yang dikecam oleh lawan-lawan politiknya dan menyebutnya sebagai “kudeta.”
Dia kemudian membubarkan parlemen pada Maret 2022. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Perang Dua Tahun, Pelanggaran terhadap Anak di Sudan Naik 1.000 Persen
Mi’raj News Agency (MINA)