Presidensi Indonesia di DK PBB Berakhir

Foto: Kemlu RI

New York, MINA – I​ndonesia telah mengakhiri tugasnya sebagai Presidensi Dewan Keamanan (DK) PBB untuk bulan Agustus ini,

Setidaknya ada empat resolusi yang telah disahkan selama Presidensi Indonesia antara lain: perpanjangan mandat misi pemeliharaan perdamaian di Lebanon (UNIFIL), perpanjangan mandat misi pemeliharaan perdamaian di Somalia (UNSOM), perpanjangan rezim sanksi di Mali dan resolusi tentang personel penjaga perdamaian perempuan yang diprakarsai Indonesia.

Menurut keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI pada Selasa (1/9), resolusi DK PBB mengenai personel penjaga perdamaian perempuan merupakan resolusi pertama dalam sejarah diplomasi Indonesia di DK PBB dan disponsori 97 negara anggota PBB, termasuk seluruh negara anggota DK PBB.

Di samping itu, satu resolusi usulan Indonesia mengenai penanggulangan terorisme juga telah mendapat dukungan 14 negara anggota DK PBB, namun tidak dapat disahkan karena veto oleh satu negara. Seluruh negara anggota DK PBB menyesalkan penggunaan veto terhadap resolusi tersebut.

Di bawah Presidensi Indonesia, DK PBB berhasil melaksanakan total 50 kegiatan baik dalam format virtual maupun pertemuan secara langsung.

Hingga hari terakhir Presidensi pada 31 Agustus 2020, Indonesia telah memimpin 12 pertemuan terbuka, 12 pertemuan tertutup, lima agenda tambahan, dan 12 pertemuan Badan Subsider DK PBB. Di samping itu, DK PBB juga menghasilkan empat resolusi, tiga Pernyataan Pers / Elemen bagi Pers.

Presidensi Indonesia telah menyelenggarakan tiga signature events di mana Menlu RI memimpin dua pertemuan High-Level Open Debate prakarsa Indonesia mengenai pembangunan perdamaian dalam masa pandemi serta keterkaitan antara terorisme dan kejahatan terorganisir.

Di samping itu, Indonesia juga telah menyelenggarakan pertemuan Arria Formula mengenai serangan siber terhadap infrastruktur vital.

Tidak hanya pertemuan formal DK PBB, Indonesia juga memprakarsai dan memimpin berbagai pertemuan penting lainnya.

Indonesia memimpin breakfast meeting and Sofa Talks dengan para Duta Besar DK PBB di Kantor Perutusan Tetap RI untuk PBB di New York, pertemuan dengan Sekjen PBB, briefing kepada anggota PBB di awal dan akhir Presidensi, serta taklimat kepada LSM dan media yang khusus meliput mengenai PBB.
​​​
Selama memegang presidensi, Indonesia terus berupaya memainkan peran sebagai jembatan (“bridge builder“), memberikan kontribusi bagi perdamaian dunia ditengah pandemi COVID-19 dan menjaga prinsip-prinsip hukum internasional. (R/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.