Nairobi, MINA – Duta Besar RI Nairobi Hery Saripudin melakukan dialog dengan diaspora Indonesia di Republik Demokratik Kongo secara virtual beberapa waktu lalu.
Terungkap bahwa produk Indonesia juga telah dapat dijumpai hingga pelosok negara itu.
Sejumlah produk Indonesia, bahkan dapat dijumpai hingga Lumumbashi dan Kolwezi, dua kota di wilayah tenggara RD Kongo, demikian keterangan tertulis yang diterima MINA pada Selasa (23/12).
Para Diaspora mengungkapkan kegembiraannya saat dapat menjumpai produk Indonesia.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
“Barang-barang dari Indonesia, seperti Indomie, Tora Bika, bahkan beberapa jamu dapat dijumpai di sini,” ujar Asep, diaspora Indonesia yang bekerja di sebuah perusahaan tambang internasional yang beroperasi di wilayah tersebut.
“Indomie yang ditemukan di sini berasal dari Saudi, biarpun rasanya agak beda, namun bisa sedikit mengobati rindu,” ungkap Bambang, diaspora Indoneia lainnya.
Dalam kesempatan itu, Dubes RI Nairobi, Hery Saripudin mengatakan, Diaspora Indonesia di luar negeri merupakan aset penting bagi diplomasi ekonomi Indonesia, karena dapat memantau langsung di lapangan hubungan ekonomi Indonesia dengan negara domisili mereka.
“Bapak dan Ibu merupakan mitra strategis KBRI Nairobi dalam memantau wilayah akreditasi kami,” ujar Hery.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
“Kami perlu bantuan diaspora Indonesia sebagai agen dalam melakukan market intelligence, mengamati situasi pasar di wilayah masing-masing,” tambahnya.
Ia mengungkapkan, saat ini, ekonomi sedang menjadi fokus diplomasi Indonesia. Diplomasi tidak lagi hanya bersifat elitis, namun juga harus memberikan manfaat konkrit yang bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
“Diplomasi ekonomi tidak terbatas pada peningkatan perdagangan saja”, jelas Hery.
“Diplomasi ekonomi juga melibatkan aspek lainnya, seperti inward dan outward investment’, imbuhnya. Dimana ada potensi investasi yang menjanjikan, negara akan mendorong sektor bisnis Indonesia untuk melakukan investasi pada sektor tersebut,” katanya.
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III
Ia juga mengungkapkan, Di RD Kongo, negara yang terkenal akan sumber daya mineral yang melimpah, saat ini sudah ada beberapa BUMN Indonesia yang akan mengerjakan proyek-proyek strategis.
Proyek yang akan dikerjakan antara lain adalah pembangunan Kinshasa-Loop Line, yang menghubungkan Bandar Udara Internasional Ndjili di Kinshasa, commuter line yang mengelilingi Kota Kinshasa, serta pengadaan bus elektrik beserta tempat pengisian daya.
Sejumlah BUMN Indonesia, yakni PT. INKA, PT. LEN Industri, PT. Merpati Nusantara Airlines, PT. Barata Indonesia, PT. Dirgantara Indonesia akan terlibat dalam pengerjaan proyek-proyek tersebut.
“Bulan Agustus lalu juga telah dilaksanakan groundbreaking pembangunan pembangkit listrik tenaga surya oleh PT Len,” terang Hery.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Dari data KBRI Nairobi, terdapat sekitar 200 diaspora sipil Indonesia yang tinggal di RD Kongo. Sebagian besar merupakan tenaga profesional yang bekerja di perusahaan multinasional bidang pertambangan. Bidang keahlian mereka beragam, mulai dari geologi hingga mekanik. Walaupun terpisah ribuan kilometer dari KBRI yang berlokasi di Nairobi, Kenya, para diaspora tersebut tetap antusias mengikuti pertemuan virtual yang dipandu dari Wisma Duta RI Nairobi. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah