Nairobi, MINA – Duta Besar (Dubes) RI untuk Kenya merangkap Republik Demokratik Kongo, Somalia, Uganda sekaligus Wakil Tetap RI untuk UNEP dan UN-Habitat, Mohamad Hery Saripudin menceritakan suasana Ramadhan 1443H di negara-negara Afrika, khususnya wilayah akreditasinya di Afrika Timur.
Dubes Hery menjelaskan, umat Muslim di Kenya, Uganda dan Kongo terbilang masih minoritas, sekitar 10 persen, sedangkan di Somalia mayoritas dengan hampir 95 persen, seperti di Indonesia.
“Jadi suasana Ramadhan di Kenya, katakanlah di Nairobi tidak begitu terasa suasana Ramadhannya, namun tidak mengurangi kekhidmatan ibadah puasanya,” kata Hery saat wawancara eksklusif dengan Tim Kantor Berita MINA secara virtual, Selasa (26/4).
Namun, lanjut Dubes Hery, di wilayah pesisir timur, yakni daerah Mombasa, agak berbeda karena Umat Muslim di wilayah ini lebih banyak, masjid-masjid mudah ditemui, jadi sangat terasa suasana Ramadhannya.
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Pawai Dukung Badai Al-Aqsa
Untuk durasi puasa Ramadhan di Nairobi hampir sama dengan di Indonesia yaitu sekitar 13 jam, waktu imsak 05:13 pagi, sedangkan berbuka 18:35 waktu setempat.
Masjid-masjid di Kenya juga sudah membuka iftar atau buka bersama karena pemerintah setempat sudah mencabut beberapa larangan terkait pencegahan Covid-19, seperti kerumunan dan mobilitas.
KBRI Nairo sendiri, kata Dubes Hery, menggelar beberapa program di Bulan Ramadhan ini, seperti sumbangan untuk komunitas Muslim di Kenya dan menggelar acara Tausyiah Ramadhan Digital dengan mengundang ustaz-ustaz kondang tanah air secara virtual agar dapat dinikmati oleh masyarakat diaspora Muslim Indonesia di sana.
Sementara itu, untuk pelaksanaan Shalat Idul Fitri tahun ini, akan digelar di kantor KBRI Nairobi dengan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana tahun lalu. (L/RE1/P2)
Baca Juga: Para Menlu Arab dan Turkiye Akan Bertemu di Yordania Bahas Situasi Terkini Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Walid Barakat Bebas Setelah 42 Tahun di Penjara Suriah