Jakarta, MINA – Prof. Dr. Ir. A.M. Saefuddin mengatakan, kualitas sumber daya Muslim harus terus ditingkatkan dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
“Peranan sumber daya manusia secara umum akan lebih penting dibandingkan sumber daya alam. Terlebih bagi setiap Muslim, dengan kualitasnya ia akan dapat menambah nilai suatu produk yang disentuhnya,” ujar Prof. A.M., begitu disapa, pada Bedah Buku karyanya “Integrasi Ilmu dan Islam” Penerbit Dewan Da’wah Islam Indonesia (DDII) dan Pesantren Al-Fathonah Cirebon, di Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta, Selasa (17/1/2023).
Dia memberi contoh bagaimana negara Singapura yang sangat terbatas memiliki sumber daya alam. Tapi menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita tertinggi di kawasan ASEAN.
“Kita masih menjadi pemamah biak produk-produk, konsumen negara lain,” lanjut mantan Menteri Pangan dan Hortikultura era Presiden BJ Habibie itu.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Sementara, imbuhnya, negeri-negeri Muslim dilanda berbagai fitnah, hingga perang, dan menjadi danau uang bagi negara-negara Barat.
Prof A.M. Saefuddin, yang juga salah satu Pembina Dewan Da’wah Islam Indonesia (DDII) menyebutkan, untuk meningkatkan sumber daya Muslim, paling efektif dilakukan melalui kampus-kampus. Terlebih dari kampus-kampuslah akan terlahir calon-calon pemimpin masa depan. Di samping itu juga dari komunitas masjid dan pesantren.
Ia juga menyarankan agar digalakkan buku teks tentang ilmu-ilmu humaniora dalam sudut Islam, dibentuknya laboratorium penulisan buku-buku Islam dari berbagai disiplin ilmu, bekerjasama dengan Kemenag dan Kemendikbud.
“Termasuk saya mendorong dosen-dosen tugasnya bukan hanya mengajar, tapi juga harus lebih sering meneliti berbagai disiplin ilmu, sebagai amal jariyah,” lanjut Guru Besar Universitas Juanda, Bogor itu.
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah
Tampil sebagai pembahas pada bedah buku, Prof. Dr. Rd. Mulyadhi Kartanegara (Guru Besar Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Prof. Dr. Nurhayati Djamas, M.A., M.Si. (Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan Integrasi Nilai- nilai Islam Lintas Disiplin Ilmu, Universitas Al- Azhar Indonesia Jakarta), dan Prof. Dr. Dato’ Mohd Fauzan Noordin (Director of IIIT East & Southeast Asia).
Turut memberikan sambutan : Rektor UAI (Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc.), Ketua Asosiasi Masjid Kampus Indonesia/AMKI (Prof. Dr. H. Hermawan Kresno Dipojono), Ketua Dewan Da’wah Islam Indonesia/DDII (Dr. Adhian Husaini) dan Koordinator Konsorsium Epistemologi Islam (Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D).
Bedah Buku “Integrasi Ilmu dan Islam” Karya Prof. Dr. Ir. H. A. M. Saefuddin dan Drs. Yuddy Ardhi terselenggara secara offline dan online, kerjasama Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) dengan Universitas Islam Indonesia (UII), Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI), serta Konsorsium Epistemologi Islam dan Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta se-Indonesia (BKS-PTIS). (L/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue