Pangkalpinang, MINA – Perlu didorong adanya partai Islam tunggal yang secara formal berfungsi sebagai kendaraan politik tokoh-tokoh Umat Islam dan sarana artikulasi aspirasi politik umat Islam.
Demikian dikatakan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin pada Sidang Pleno III, Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Pangkalpinang, Bangka Belitung, Kamis, (27/2).
“Dalam suasana demikian , maka agenda politik umat Islam perlu mengambil beberapa opsi pendekatan, pertama mendorong adanya partai politik Islam tunggal,” katanya.
Menurutnya, umat Islam perlu menghilangkan ego kelompok dan organisasi serta bersatu dalam satu barisan.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
“Dulu ada Masyumi, saat ini mulai ada didengungkan kembali Masyumi Reborn,” katanya disambut tepuk tangan peserta kongres.
Agenda ke-dua, perlu didorong diaspora para aktifis Islam ke dalam berbagai partai politik sebagai sarana dakwah politik (Al-Da’wah bi Al-Siyasah).
Adapun yang ketiga, mendorong organisasi – organisasi Islam untuk berfungsi efektif sebagai agen penguatan landasan budaya (cultural foundation) bangsa , khususnya penguatan literasi politik umat.
Din menuntut umat Islam untuk melaksanakan agenda strategis keumatan dengan kompak dan bersama-sama segenap elemen umat Islam.
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
“Untuk itu diperlukan kearifan, kebijaksanaan, dan kenegarawanan para tokoh umat Islam. Tidak ada satu kelompok yang bisa menyelesaikan masalah sendiri, maka hendaknya tidak ada satu kelompok yang boleh jalan sendiri,” ujarnya. (L/B03/P1).
MI’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia