Al-Muhajirun, MINA – Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Prof. Dr. Tulus Suryanto, CA.,CMA.,CFA.,Asean CPA, memaparkan enam peluang dalam misi meningkatkan potensi ekonomi ummat Islam di Indonesia.
Hal ini disampaikanyan pada puncak acara Tabligh Akbar Zona 1 yang digelar oleh Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Negararatu, Natar, Lampung Selatan. Ahad (12/3).
“Populasi yang ada hampir 60 persen dikuasai oleh generasi muda dan millenial, yaitu kaum-kaum muda yang sangat produktif sebagai bonus demografi untuk pertumbuhan ekonomi dan bangsa, karena tidak ada negara di Asean yang memiliki bonus demografi seperti diIndonesia ini,” katanya.
Adapun enam peluang dalam hal ini, yang pertama ia menjelaskan mengenai sektor makanan halal sebagai pasar dan sumber pertumbuhan yang akan menjadi perkembangan signifikan pada tahap peningkatan potensi ekonomi Ummat.
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
”Karena produk halal bukan hanya dibutuhkan negara-negara muslim kita, tetapi juga bangsa lain, justru negara luar seperti inggris, pertumbuhan makanan halal lebih digemari dan lebih diminati. Hal ini adalah suatu peluang yang besar apabila kita mampu memanfaatkan sektor ini sebagai peningkat kesejahteraan ekonomi ummat,” jelasnya.
Kedua, ia memaparkan kebutuhan fashion merupakan kebutuhan khususnya pada negara Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim.
”Hal ini juga menjadi peluang untuk kita mengambil alih, bukannya hanya dijadikan pasar oleh bangsa asing dan tempat menjual, justru kita memproduksi dan dapat meningkatkan taraf hidup kita,” tambahnya.
Peluang ketiga, ia menyebut bidang finance, perlu dijadikan kebutuhan sarana peningkatan potensi ekonomi itu sendiri dengan mampu berperan menumbuhkan itu semua, bagaimana pada dasarnya generasi sekarang lebih cenderung memakai aplikasi pembayaran tanpa tunai.
Dalam hal ini Tulus mengimbau sektor perbankan harus mampu berinovasi dan berkembang agar mampu memanfaatkan pasar sektor finance.
Keempat, ia mengungkapkan bidang cosmetics juga bagian dalam misi peningkatan ekonomi ummat, bagaimana kebutuhan akan kosmetik halal termasuk besar pasarnya.
Kelima, halal tourism dan wisata religi juga termasuk peluang besar di mana wisata religi di wilayah Indonesia cukup banyak, ia mengatakan ”seharusnya mampu meninkatkan PAD ekonomi daerah berkembang,” ujarnya.
Yang terakhir, ia memaparkan Medical bisa menjadi peluang peningkatan ekonomi dengan obat-obatan standar halal medical.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
”Melengkapi bagian terakhir, seharusnya memang bisa dikembangkan khususnya di lingkungan ponpes yang memiliki berbagai kegiatan yang menurut saya, ini adalah sebuah ekosistem ekonomi yang luar biasa, di mana di dalamnya terdapat banyak hal dengan perangkat yang sistematis yang dapat mengembangkan ekonomi Islam itu sendiri,” tuturnya.
Tabligh Akbar dan Festival Sya’ban 1444 H yang digelar Jama’ah Muslimin (Hizbullah), di Kompleks Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Al- Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Rabu- Ahad (8-12/3).
Acara tersebut merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap setahun sekali di bulan Sya’ban, bertujuan untuk mempersiapkan mental dan keilmuan warga menyambut bulan suci Ramadhan. (L/ara/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah