Sana’a, MINA – Jutaan warga Yaman diperkirakan akan menghadapi risiko kelaparan akhir tahun ini, setelah Program Pangan Dunia (WFP) melalui akun twitter nya mengumumkan, pemotongan bantuan pangannya di Yaman karena kekurangan dana.
Organisasi yang merupakan badan PBB tersebut, saat ini memberikan bantuan makanan kepada 13 juta orang di Yaman. Dikutip dari MEMO, Selasa (28/6).
Akibat pemotongan itu, semakin membatasi kapasitas, hanya menyediakan lima juta dari mereka dengan 50 persen dari kebutuhan makanan harian mereka, sementara delapan juta sisanya hanya mendapatkan 25 persen dari kebutuhan mereka.
Bukan hanya bantuan pangan yang sekarang akan dibatasi, tetapi juga kegiatan mata pencaharian, program pemberian makan dan gizi sekolah yang akan dipotong untuk empat juta orang, sehingga hanya 1,8 juta orang yang dapat mencapainya.
Baca Juga: Lebanon Siap Ajukan Protes ke PBB Soal Pembangunan Tembok Israel di Wilayahnya
Hal itu, datang setengah tahun setelah WFP terpaksa memotong bantuan pangan Yaman pada akhir tahun 2021 sebelum invasi Rusia ke Ukraina karena kurangnya dana.
Saat ini, setidaknya ada 17,4 juta orang Yaman lebih dari setengah populasi negara itu yang membutuhkan bantuan makanan.
Karena pemotongan, konflik yang sedang berlangsung di Yaman dan kurangnya akses yang memadai ke pelabuhan negara, jumlah warga Yaman yang membutuhkan bantuan makanan diproyeksikan meningkat menjadi sekitar 19 juta orang akhir tahun ini.
Dari jumlah itu, 7,3 juta di antaranya dilaporkan akan menghadapi tingkat darurat kelaparan. (T/Hju/P1)
Baca Juga: Pasukan Israel Intensifkan Serangan ke Pedesaan Quneitra Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Suriah Tegaskan Belum Ada Rencana Bergabung dengan Perjanjian Abraham















Mina Indonesia
Mina Arabic