Oleh: Rana Setiawan, Redaktur Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Sebagaimana kecenderungan masyarakat negeri ini yang mayoritas Muslim, saat ini televisi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Azimah Subagijo menyatakan bahwa kini televisi sudah mulai memengaruhi hubungan orang tua dengan anak.
Saat ini televisi sudah menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dari keluarga Indonesia. Namun sayangnya pemanfaatan dan pengawasan para orang tua masih belum optimal.
Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari
Bahkan ada orang tua yang membangunkan anaknya pagi hari, bukan dengan cara menyentuhnya, melainkan menyalakan televisi sampai anaknya terbangun karena mendengar suara kartun dari program televisi kesayangannya.
Benjamin Olken, ekonom dari MIT, beberapa tahun lalu pernah meneliti pengaruh televisi di kalangan rumah tangga Indonesia. Kita tahu bahwa pulau Jawa adalah daratan yang terdiri dari sejumlah gunung dan dataran tinggi.
Akibatnya ada wilayah yang mendapatkan sinyal televisi bagus namun ada juga yang terperangkap bayangan dataran tinggi sehingga penerimaan sinyalnya terbatas.
Olken mensurvei lebih dari 600 desa di Jawa Timur dan Jawa Tengah serta membandingkan antara desa yang bisa menjangkau sedikit dengan desa yang bisa menerima banyak saluran televisi. Hasilnya cukup menarik. Setiap bertambah satu channel televisi yang bisa dilihat, maka rata-rata mereka menonton televisi lebih tujuh menit lebih lama. Ketika survei ini dilakukan, hanya ada 7 stasiun televisi nasional. Kalau survei tersebut dilakukan saat ini, bisa jadi waktunya akan bertambah besar.
Baca Juga: Daftar Hitam Pelanggaran HAM Zionis Israel di Palestina
Temuan lain yang tak kalah menarik adalah di pedesaan dengan penerimaan sinyal televisi yang lebih bagus menunjukkan adanya tingkat partisipasi kegiatan sosial yang lebih rendah.
Artinya, orang lebih suka menonton televisi daripada terlibat dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. Lebih dari itu, di pedesaan tersebut juga terlihat adanya tingkat ketidakpercayaan yang lebih tinggi di antara penduduk yang berakibat pada lesunya kerjasama perekonomian dan perdagangan.
Olken adalah orang yang sangat jarang menonton televisi namun merasa heran ketika melihat kecanduan orang Indonesia terhadap kotak hitam tersebut. Katanya, “I’ve been in many, many households in Indonesia that have a dirt floor, but they also have a television.” Ironis memang.
Wakil Ketua KPI Pusat, Idy Muzayyad, saat memberikan keterangan pada acara Temu Konsultasi Pengelola Media, yang diselenggarakan Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas Islam, Kemenag RI, belum lama ini, mengatakan bahwa ada tiga parameter program Ramadhan berkualitas, yaitu Sesuai Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), Relevan/support dengan spirit Ramadhan dan Menarik (menghibur) tapi sekaligus mendidik bagi pemirsa.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23] Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran
Idy mengajak masyarakat agar cerdas dalam memilih siaran selama bulan Ramadhan. Sebagai informasi, mantan Ketua PP IPNU itu lantas menyebutkan beberapa program televisi yang pernah mendapatkan penghargaan dari KPI dan MUI.
Penghargaan ini menandakan program tersebut memiliki spirit yang sama dengan kemuliaan bulan Ramadhan. Berikut daftarnya yang diambil dari laman BimasIslam:
Penghargaan Program Siaran Ramadhan 2014
Program Siaran Terbaik
• Hafiz Indonesia – RCTI
• Para Pencari Tuhan – SCTV
• Muslim Travelers – Net TV
Baca Juga: Sejarah Palestina Dalam Islam
Program Siaran Baik
• Wisata Ziarah – MNC TV
• 1001 Masjid – Global TV
• AKSI Junior – Indosiar
• Mozaik Ramadhan – Trans TV
• Hafidz Dunia – Tran 7
• Sukses Syariah – Metro TV
• Jelang Bedug– TVRI
• Risalah – Kompas TV
• Buku Harian Muslimah – RTV
• Hijab Stories Spesial Ramadhan – TV One
Program Acara Terbaik Ramadhan 2015:
1. Kategori Talent Show: Hafidz Indonesia (RCTI)
2. Kategori Feature/Dokumenter: Muslim Traveler (Net. TV)
3. Kategori Sinetron: Para Pencari Tuhan Jilid 9 (SCTV)
4. Kategori Reality Show: Kupenuhi Panggilanmu (RTV)
Apresiasi Program Ramadhan 2015:
1. Aksi Junior (Talent Show – Indosiar)
2. Hafizh Quran 2015 (Talent Show – Trans 7)
3. Di Bawah Lindungan Abah (Sinetron – Trans TV)
4. Cahaya Hati Ramadhan (Ceramah – ANTV)
5. Fatwa (Ceramah – TVRI)
6. Hijab Stories Spesial Ramadhan (Ceramah – TV One)
7. Ngabuburit Ke Pesantren Bareng Opick (Sketsa – MNC TV)
8. Inspirasi Hari Ini (Kultum – iNews)
9. Cerita Hati Ramadhan (Talk Show – Kompas TV)
10. Tafsir Al Mishbah (Talk Show – Metro TV)
11. Rindu Suara Adzan (Reality Show – Global TV)
Baca Juga: Pelanggaran HAM Israel terhadap Palestina
Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan melakukan pemantauan terhadap 15 televisi nasional selama bulan Ramadan 1437 Hijriyah ini.
Ketua Umum MUI KH. Ma’ruf Amin mengatakan, pemantauan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan untuk memastikan isi siaran sesuai dengan semangat syiar Islam dan ibadah di bulan suci.
Pemantauan televisi berlandaskan pada sejumlah perundang-undangan dan aturan yang berlaku. Pada tahun ini, pemantauan televisi akan melibatkan masyarakat dengan cara mengirim konten video rekaman siaran tv melalui email ke [email protected].
Lebih lanjut, Ma’ruf menambahkan, pemantauan akan dilakukan pada jam-jam prime time yakni, sebelum dan sesudah sahur, serta sebelum dan sesudah berbuka puasa.
Baca Juga: Peran Pemuda dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa: Kontribusi dan Aksi Nyata
Tim pemantau MUI akan merekam program televisi, apakah di dalamnya ada pelanggaran atau tidak. MUI juga bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait dengan rekaman video yang akan menjadi dasar pemantauan. KPI memiliki peralatan dan SDM yang jauh memadai untuk memantau konten siaran televisi.
“Selain KPI, MUI juga memiliki tim internal yang akan melakukan perekaman siaran televisi,” tambah Kiai Ma’ruf Amin.
Pemantauan siaran televisi mengacu pada UU Penyiaran, UU Pornografi, UU Perlindungan Anak, UU tentang Pers, Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS), Surat edaran KPI tentang larangan penampilan kebanci-bancian dan fatwa MUI.
Landasan tersebut untuk memperkuat pemantauan agar pengelola televisi benar-benar memproduksi tayangan yang substansinya ramah dengan bulan Ramadan.
Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga
Hasil pemantauan di sepuluh hari pertama akan disampaikan MUI dengan menggelar jumpa pers. Sementara 20 hari selanjutnya akan disampaikan setelah Idul Fitri.
Adapun televisi yang akan dipantau adalah RCTI, SCTV, Net TV, Metro TV, TV One, Indosiar, MNC TV, I-News TV, Kompas TV, Trans TV, Trans 7, Global TV, ANTV, Rajawali TV, dan TVRI.
Untuk itu, hendaknya Lembaga Penyiaran Televisi menyuguhkan program Ramadhan yang dikemas secara kreatif agar menghasilkan suguhan program televisi yang bermanfaat secara langsung bagi kualitas ibadah dan kehidupan beragama di Indonesia.
Lembaga Penyiaran Televisi juga diharapkan menyiarkan program-program ramadhan-nya tidak sekedar tontonan, tetapi tontonan yang berkualitas yang menjadi tuntunan bagi umat.
Baca Juga: Akhlak Mulia: Rahasia Hidup Berkah dan Bahagia
Kita berharap makin banyak muncul kreativitas baru program siaran Ramadhan yang baik, sementara program siaran Ramadhan yang bagus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.(R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-22] Islam Itu Mudah, Masuk Surga Juga Mudah