Baghdad, MINA – Protes baru melanda Irak selatan pada Ahad (22/7) ketika sumber-sumber medis menempatkan 11 orang demonstran yang tewas dalam dua pekan kerusuhan.
Pasukan keamanan tetap dikerahkan di sekitar ibu kota Baghdad setelah pada Jumat (20/7) berjuang untuk membubarkan kerumunan demonstran yang marah, demikian Arab News melaporkan.
Demonstrasi yang berkepanjangan dipicu oleh kemarahan warga atas korupsi di pemerintahan dan kurangnya layanan publik.
Demonstrasi telah mengguncang petak-petak bagian selatan dan tengah Irak sejak meletus pertama di kota pelabuhan Basra yang kaya minyak pada 8 Juli.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Paus Fransiskus Meninggal pada Hari Paskah di Usia 88
Protes semakin memburuk setelah pasukan keamanan melepaskan tembakan yang menewaskan satu orang demonstran.
Secara keseluruhan sumber-sumber medis menyebutkan, tiga korban tewas di masing-masing kota Basra, Samawah dan Najaf. Satu orang di kota Diwaniyah dan Karbala.
Sebagian besar dari korban dibunuh oleh tembakan dari penyerang tak dikenal, sementara satu orang mati lemas karena gas air mata yang digunakan untuk membubarkan para demonstran.
Pada Ahad demonstran turun ke jalan di kota Samawah dan Nasiriyah. Mereka meneriakkan “tidak untuk korupsi.”
Baca Juga: Jelang Persiapan Haji, Jamaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi 29 April
Sejak dimulainya demonstrasi, massa memusatkan kemarahannya dengan merusak dan membakar gedung-gedung pemerintah dan kantor-kantor partai politik.
Pihak berwenang Irak telah bergegas untuk menghentikan kerusuhan dan memblokir situs media sosial secara online untuk mencoba mencegah penyebaran protes. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Serukan Aksi Global untuk Menentang Agresi Terbaru Israel