Khartoum, MINA – Korban meninggal di Sudan dalam aksi protes terhadap pengambilalihan kekuasaan oleh militer meningkat hingga 24 orang pada Selasa (16/11), menurut komite dokter setempat.
Komite Dokter Pusat independen mengumumkan, para korban yang meninggal akibat ditembak di kepala oleh pasukan dewan militer kudeta berada di Rumah Sakit Al-Waad, Anadolu Agency melaporkan.
Dewan militer yang berkuasa di Sudan mengumumkan keadaan darurat pada 25 Oktober 2021 dan membubarkan dewan kedaulatan transisi serta pemerintah, beberapa jam setelah menahan Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan menteri dalam pemerintahan sipilnya.
Mereka juga menangguhkan beberapa ketentuan dokumen konstitusional yang menguraikan transisi politik.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Sebelum pengambilalihan militer, Sudan dikelola oleh dewan berdaulat, pejabat militer dan sipil yang mengawasi masa transisi hingga pemilihan umum pada 2023 sebagai bagian dari pakta pembagian kekuasaan yang genting antara militer dan koalisi Pasukan untuk Kebebasan dan Perubahan. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20