Al-Quds, MINA – Untuk memprotes pemasangan detektor logam di pos pemeriksaan dalam kompleks Al-Aqsha, Muslim Palestina memboikot untuk tidak masuk atau salat di dalam masjid suci ketiga umat Islam itu.
Untuk hari ketiga boikot pada hari Selasa (18/7), puluhan jemaah melakukan salat di luar kompleks Haram Al-Sharif daripada masuk melalui detektor logam. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Serangan dan tindakan keamanan baru telah meningkatkan ketegangan antara Palestina-Israel.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Protes dan bentrokan antara demonstran Muslimin dengan polisi Israel telah terjadi di luar lokasi, termasuk di Masjid Al-Aqsha dan Kubah Sakhrah.
Namun polisi Israel mengatakan, sejumlah umat Islam telah memasuki kompleks tersebut pada hari Selasa, meski mereka tidak menyebutkan jumlahnya.
Pemicu situasi ini adalah kejadian ada hari Jumat (14/7) lalu, tiga orang Arab Israel yang menembak mati dua polisi di Yerusalem, melarikan diri ke kompleks tersebut, tempat pasukan keamanan Israel, yang kemudian menembak ketiganya hingga tewas.
Kekerasan itu membuat otoritas Israel menutup kompleks tersebut selama dua hari, membuat marah umat Islam dan Yordania sebagai penjaga Al-Quds. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)