Protes Massal Meletus di Israel Pasca Pemecatan Menteri Pertahanannya

Puluhan ribu orang Israel memblokir jalan raya Ayalon Tel Aviv dengan lautan bendera Israel biru-putih dan mulai menyalakan api besar. [Ohad Zwigenberg/Foto AP]

Tel Aviv, MINA – Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan-jalan kota di seluruh negeri pada Senin (27/3) dalam ledakan kemarahan spontan setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tiba-tiba memecat menteri pertahanannya karena menentang rencana perubahan peradilan.

Menurut kutipan dari Al-Jazeera, para pengunjuk rasa di Tel Aviv memblokir jalan raya utama dan menyalakan api besar sementara polisi terlibat bentrok dengan pengunjuk rasa yang berkumpul di luar rumah pribadi Netanyahu di Yerusalem pada Ahad malam.

Kerusuhan itu memperdalam krisis selama berbulan-bulan atas rencana Netanyahu untuk mengubah kekuasaan kehakiman, yang telah memicu protes massal, membuat khawatir para pemimpin dan mantan kepala keamanan, dan menarik perhatian Amerika Serikat dan sekutu dekat lainnya.

Pemecatan Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengisyaratkan bahwa Netanyahu tidak mau mendengarkan anggota partainya sendiri. Gallant adalah anggota senior pertama dari partai Likud yang berkuasa yang berbicara menentang rencana tersebut, dengan mengatakan bahwa perpecahan akan mengancam dan melemahkan militer.

Ketika kerumunan pengunjuk rasa membanjiri jalan-jalan hingga larut malam, para menteri Likud tampaknya lebih rela “menginjak rem”. Menteri Kebudayaan Micky Zohar, orang kepercayaan Netanyahu, mengatakan partainya akan mendukungnya jika dia memutuskan untuk menghentikan undang-undang tersebut.

Netanyahu sendiri menunda pernyataan publik untuk menghentikan undang-undang tersebut setelah sekutu koalisi mendesaknya untuk tidak mundur, Channel 12 TV melaporkan.

Kepala kelompok serikat pekerja terbesar Israel mengatakan akan melancarkan pemogokan massal. Keputusan oleh Histadrut – yang mewakili lebih dari 700.000 pekerja di berbagai sektor mulai dari bank hingga transportasi hingga petugas kesehatan – dapat melumpuhkan sebagian besar perekonomian Israel.

Arnon Bar-David, ketua kelompok tersebut, mengatakan dia membuat keputusan untuk menjauhkan Israel dari “jurang” kehancuran. (R/ara/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)