Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Protes Puluhan Ribuan Warga Israel 15 Pekan Berturut-turut

Rudi Hendrik - Ahad, 16 April 2023 - 14:17 WIB

Ahad, 16 April 2023 - 14:17 WIB

4 Views

Protes warga Israel yang menentang rencana perombakan yudisial oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Tel Aviv, 26 Maret 2023. (Tomer Neuberg/Flash90)

Tel Aviv, MINA – Puluhan ribu pengunjuk rasa telah mengadakan aksi unjuk rasa baru di seluruh wilayah Palestina yang diduduki selama 15 pekan berturut-turut, menentang rencana ‘reformasi yudisial’ oleh kabinet Israel, yang telah mendorong lembaga pemeringkat keuangan Moody’s untuk memangkas prospek kredit rezim tersebut.

Demonstrasi massal diadakan di kota-kota pesisir Tel Aviv pada hari Sabtu (15/4), ketika kabinet Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melanjutkan reformasi yang berusaha membuat Mahkamah Agung tidak berdaya menghadapi keputusan yang dibuat oleh politisi.

“Kami semua lelah dan saya tidak ingin datang hari ini, tetapi saudara perempuan saya mengatakan kepada saya: ‘Kami tidak punya pilihan’ dan itu benar, kami tidak punya pilihan, kami tidak boleh lengah,” kata seorang pengunjuk rasa, Press TV melaporkan.

Para pengunjuk rasa di Tel Aviv dan kota-kota lain mengibarkan bendera sambil menabuh genderang dan membunyikan klakson.

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang

Lebih banyak aksi unjuk rasa diadakan di tempat lain, termasuk di Al-Quds Yerusalem yang diduduki, kota pelabuhan utara Haifa dan di luar rumah Menteri Kehakiman Yariv Levin di Modiin.

Unjuk rasa telah menjadi agenda pekanan sejak Januari, ketika rezim mengumumkan reformasi yang juga berusaha mengontrol penunjukan hakim Mahkamah Agung.

Netanyahu menghentikan reformasi bulan lalu, yang mendapat persetujuan di Knesset, karena protes tidak menunjukkan tanda-tanda mereda dan bahkan diperparah oleh gelombang pemogokan.

Protes pada hari Sabtu terjadi sehari setelah lembaga pemeringkat kredit Moody’s mengumumkan telah menurunkan prospek kredit rezim Israel menjadi “stabil” dari “positif”.

Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina

Moody’s, menyimpulkan, berbulan-bulan kekacauan sejak Netanyahu kembali berkuasa akhir tahun lalu membuat institusi rezim kurang dapat diprediksi mengingat penanganan peristiwa oleh kabinet.

Perubahan dalam pandangan Israel mencerminkan kemunduran pemerintahan, seperti yang diilustrasikan oleh peristiwa baru-baru ini, usulan kabinet Israel untuk merombak peradilan negara. (T/RI-1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Palestina
Internasional
Palestina
Indonesia
Kolom
MINA Preneur
Sosok