Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Psikolog Daghim: Film Kekerasan Ciptakan Motivasi Bertindak pada Anak

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 14 Oktober 2021 - 13:27 WIB

Kamis, 14 Oktober 2021 - 13:27 WIB

3 Views

Abu Dhabi, MINA – Psikolog terkemuka dari Wistar Institute Philadelphia, AS, Dr. Abdel Mohsen Daghim mengatakan, dalam segala bentuknya, film kekerasan dapat menciptakan motivasi yang kuat bagi pemirsanya, terumata di kalangan anak-anak,  untuk bertindak kekerasan terhadap orang lain.

“Bahkan mungkin mengandalkan rencana berbahaya yang telah dia saksikan,” ujar Daghim, ilmuwan asal Mesir, menanggapi maraknya film Korea Squid Game. Sky News Arabia melaporkan, Rabu (13/10).

Daghim menjelaskan, misalnya, dua anak dapat menonton karya dramatis yang sama, yang mencakup sejumlah adegan dan ide kekerasan, tetapi dengan efek yang berbeda. Jika anak pertama mengalami kekerasan dan intimidasi, adegan itu akan menyakitkan baginya. Anak lainnya dapat memiliki niat untuk melakukan kekerasan dalam berbagai cara.

“Padahal drama kekerasan pada umumnya lebih menarik bagi anak-anak dan remaja daripada kelompok usia yang lebih tua. Itu karena memungkinkan anak-anak untuk memainkan peran heroik di lapangan,” ujarnya.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

“Kelompok usia yang lebih tua juga dapat terpengaruh oleh karya-karya seperti ini, tetapi pada tingkat yang lebih rendah. Secara umum, tidak dapat dikatakan bahwa ada satu efek pada kelompok usia tertentu sebagai akibat dari menonton drama tertentu. Reaksinya akan bervariasi sesuai dengan jenis karakter yang berbeda,” lanjutnya.

Ia mencatat, Permainan Cumi-Cumi asal Korea itu mencakup sejumlah permainan psikologis, seperti keputusan untuk meninggalkan permainan secara kolektif. Sehingga pemain tidak dapat menarik diri dari permainan secara individual. Setiap pemain juga dapat membunuh pemain lain pada jam tidur, untuk mengurangi jumlah pemain yang berpartisipasi dalam permainan kompetisi.

Sementara, kontes ini diperlihatkan di depan mata segelintir orang kaya yang senang menyaksikan para pemegang utang bersaing sampai mati untuk mendapatkan hadiah uang banyak yang mengubah hidup. (T/RS2/RI-1)

 

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Kolom
Internasional
Breaking News