Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PT CAN, UNUSIA Sepakati Kerja sama Pendidikan Peningkatan Kualitas Pertanian

Rana Setiawan - Ahad, 7 November 2021 - 17:20 WIB

Ahad, 7 November 2021 - 17:20 WIB

23 Views

Jakarta, MINA – PT. Cinquer Agro Nusantara (PT.CAN) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Fakultas Teknik Universitas Nahdatul Ulama Indonesia (UNUSIA) terkait kerja sama pendidikan, penelitian dan publikasi teknologi serta inovasi pengabdian masyarakat dan pengembagan mahasiswa.

Penandatangan MoU yang digelar secara daring di Jakarta, Jumat (5/11), dihadiri Rektor Universitas Nahdatul Ulama Indonesia UNUSIA Juri Ardiantoro, Direktur PT Cinquer Agro Nusantara Hatami Nugaraha, dan para pejabat di lingkungan UNUSIA.

Pimpinan PT CAN Arief Rahman menyambut baik adanya Nota Kesepahaman ini sebagai landasan kedua pihak untuk bersinergi dalam mendukung program peningkatan kualitas pertanian khususnya komoditi Lada.

“Semoga implementasi dari Nota Kesepahaman ini dapat berjalan dengan baik, sehingga hasilnya sesuai dengan apa yang kita harapkan bersama,” kata Arief saat menyampaikan sambutan.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Nota Kesepahaman yang ditandatangani adalah mengenai penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat seperti kerjasama: aktivitas akademis, kerjasama di bidang agroindustri, tenaga pengajar, tenaga penyuluh pertanian, penyediaan aplikasi, beasiswa, CSR (Corporate Social Responsibility).

“Kiranya melalui Nota Kesepahaman ini, banyak kemanfaatan yang akan dapat diwujudkan demi mengembalikan kejayaan rempah Indonesia,” pungkas Arief.

Setelah penandatangan MoU, dilanjutkan pelaksanaan Workshop Aplikasi Rekayasa Teknologi terhadap Nilai Tambah dan Produktifitas Lada Belitung.

Menurut Arief, kolaborasi dan sinergi antara unsur pendidikan dan pelaku usaha menjadi keniscayaan dalam menghadirkan teknologi tepat guna untuk mewujudkan pertanian yang lebih berkualitas dan mensejahterakan petani.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

“Kenyataan di lapangan menunjukkan masih rendahnya tingkat pemahaman petani Indonesia  menerapkan Good Agriculture Practice (GAP) dalam pengelolaan pertanian maupun perkebunan sehingga kualitas dan kuantitas komoditi yang ditanam belum memuaskan,” ujarnya.

Ditambah penemuan maupun penerapan teknologi yang terbaru dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil akhir dari perkebunan masih belum dirasakan manfaatnya oleh para petani sehingga mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mereka.

“Institusi Pendidikan khususnya pendidikan tinggi memiliki akses dan sumber daya dalam peningkatan ilmu dan teknologi pertanian di Indonesia, tambahnya.

PT CAN adalah perusahaan swasta Nasional yang memfokuskan diri dalam transaksi perdagangan komoditi rempah dan pengelolaan komunitas petani rempah. Dalam perjalanannya PT CAN merasa perlu bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh pihak dalam peningkatan kualitas dan kuantitas komoditi rempah khususnya lada.

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

PT CAN memiliki tagline Berjamaah, Bersinergi, dan Produktif. Komoditi utama PT CAN adalah lada putih yang kebunnya berada di Kecamatan Namang, Bangka Tengah, Babel. Dalam misinya, PT CAN juga melakukan pembinaan terhadap petani sayur dan padi di beberapa wilayah di Indonesia.

PT CAN ikut memberikan kontribusi yang optimal di sektor pertanian maupun perkebunan, juga telah membangun kerja sama dengan berbagai pihak melalui penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU dengan sejumlah institusi pendidikan tinggi lainnya seperti ITB, UNPAD maupun IPB.

PT CAN juga melakukan kesepahaman dengan sejumlah koperasi dan institusi swasta nasional maupun internasional dalam pemanfaatan hasil komoditi rempah Indonesia.

Kementerian Pertanian RI mencanangkan rempah Indonesia berjaya di dunia. Sejak 2017, program difokuskan untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia.

Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng

Menurut Kementan RI, produksi lada setiap tahunnya selalu meningkat. Hal itu menjadi peluang bagi Indonesia untuk terus meningkatkan ekspor komoditi tersebut.

Vietnam merupakan negara tujuan ekspor lada putih Indonesia yang paling besar mencapai 14.822.434 kilogram (Kg) dengan nilai ekspor sebesar USD 32.535.790. Disusul Amerika Serikat yang mengimpor lada dari Indonesia sebesar 2.356.451 dengan nilai ekspor USD 9.083.224.(L/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Wapres: Ekonomi Syariah Arus Baru Ketahanan Ekonomi Nasional

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia