Jakarta, MINA – PT Len Railway Systems (LRS) memenuhi kebutuhan persinyalan dan telekomunikasi perkeretaapian Indonesia sebagai penyedia utama dalam bidang tersebut.
“PT LRS merupakan salah satu yang terbaik dalam penyediaan sistem tenaga listrik dan sistem SCADA kereta di Indonesia,” kata Direktur Utama PT Len Railway Systems (LRS) Agung Darmawan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/3).
PT LRS merupakan anak perusahaan dari PT LEN Industri (Persero) (LEN) yang khusus bergerak di bidang berbasis teknologi dan merupakan induk Holding BUMN Industri Pertahanan yang berkembang di Indonesia.
Selama lebih dari 35 tahun berkiprah di bidang perkeretaapian, perusahaan tersebut telah menyelesaikan lebih dari 150 proyek dengan 350 stasiun dan panjang lintasan kurang lebih 3.200 kilometer.
Baca Juga: Festival Baitul Maqdis di Semarang: Tanamkan Cinta Palestina Lewat Dongeng dan Kegiatan Kreatif
Perkembangan transportasi di Indonesia semakin maju dan lebih baik, khususnya moda transportasi seperti kereta api. Di Indonesia kereta api telah berkembang pesat dan memiliki berbagai macam jenis dan teknologi yang digunakan salah satu jenisnya kereta api ringan (light rail transit/LRT), yaitu diantaranya LRT Jabodebek, LRT
Palembang dan LRT Jakarta.
Keunggulan LRT terletak pada kemampuannya mengangkut sejumlah penumpang, yang dihitung berdasarkan frekuensi perjalanannya dalam sehari. Frekuensi perjalanan tersebut tergantung pada jarak antar rangkaian kereta (headway). Lebih spesifik, LRT Jakarta yang sudah beroperasi secara komersil sejak 2019 lalu adalah jawaban dari cita-cita transportasi
publik terpadu berbasis rel di Jakarta.
LRT Jakarta menjadi transportasi publik pertama di Indonesia yang menggunakan sistem articulated bogie, memungkinkan kereta melaju dengan aman di kontur trek yang ekstrem sekalipun. Sehingga, penumpang tetap merasakan kenyamanan saat menggunakan LRT Jakarta.
Sebagai transportasi berbasis listrik dan ramah lingkungan, LRT Jakarta menjadi salah satu moda transportasi yang dapat menekan emisi karbon di Jakarta. LRT Jakarta berada di bawah pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yaitu PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro).
Baca Juga: Wamenlu RI di KTT OKI: Kita adalah Palestina
Faktor teknologi dalam kereta api ringan di Indonesia salah satunya adalah terkait sistem persinyalan dan telekomunikasi. Hal tersebut menjadi penunjang utama dalam memastikan keamanan perjalanan kereta saat beroperasi. Guna memenuhi kebutuhan teknologi persinyalan dan telekomunikasi kereta api ringan, PT Len Railway Systems (PT LRS) menjadi penyedia utama dalam bidang tersebut.
Selain itu, PT LRS juga merupakan salah satu yang terbaik dalam penyediaan sistem tenaga listrik dan sistem SCADA kereta di Indonesia.
Secara historis LEN pertama kali terlibat dalam bisnis perkeretaapian Indonesia di 1984. Kemudian pada 1991 perusahaan ini baru secara resmi menjadi BUMN, dan di tahun 2002 menjadi memulai debutnya dalam peluncuran produk persinyalan kereta api dalam negeri.
Barulah di tahun 2011 secara khusus dibentuk anak perusahaan untuk bisnis perkeretaapian, yaitu PT LRS Satu tahun pasca pembentukannya, di 2012 PT LRS bersama PT LEN mencetak rekor penyelesaian proyek double tracking kurang lebih sepanjang 540 kilometer dalam kurun waktu pengerjaan selama dua tahun.
Baca Juga: Hujan dan Angin Kencang di Depok, Beberapa Pohon di Sawangan Tumbang
PT LRS juga terlibat dalam proyek-proyek kereta perkotaan di Indonesia sejak 2016. Beberapa contohnya adalah pembangunan Skytrain Bandara Soekarno Hatta, LRT Palembang, LRT Jakarta Fase 1, dan LRT Jabodebek.
Terkini, PT LRS bersama PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya tergabung dalam sebuah Kerja Sama Operasi (KSO) proyek pembangunan LRT Jakarta Fase 1B.
Setelah proyek LRT Fase 1B ini terwujud, harapannya animo masyarakat akan semakin meningkat untuk menggunakan transportasi publik modern yang terintegrasi dan menjadikannya sebagai pilihan utama untuk melakukan mobilitas dan aktivitas sehari-hari.
Banyaknya penyelesaian proyek yang dilakukan PT LRS tentu menjadi sumbangan besar dalam hal menunjang ketersediaan transportasi publik yang baik di Indonesia.
Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di KM 92 Tol Cipularang, Puluhan Mobil Ringsek
Selain menjadi pelopor proyek persinyalan dan komunikasi perkeretaapian di Indonesia, PT LRS juga melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri, antara lain ke Bangladesh, Singapura, Malaysia dan Filipina yang tentunya berdampak pada pemasukan negara dan eksposur global yang dapat mengharumkan nama Indonesia di bidang teknologi perkeretaapian.(R/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Terus Bertambah Jadi 11,445 Warga