Al-Quds, MINA – Puluhan ribu warga Palestina di kota Al-Quds harus menjalankan Shalat Jumat (28/7) di jalan-jalan di luar komplek Masjid Al-Aqsha, sementara Masjid Al-Aqsha tampak lengang karena hanya bersi sekitar 10.000 jamaah, akibat prosedur ketat dan batasan umur yang diterapkan Israel terhadap jamaah yang masuk.
Jamaah menunaikan shalat di jalan-jalan dekat pagar tembok di Kota Al-Quds, terutama di Jalan Shalahuddin, Gerbang Amud, Gerbang Asbath, Raas Amud dan Wadi Jouz setelah mereka tidak bisa menembus penjagaan Israel untuk menunaikan shalat di dalam Masjid Al-Aqsha.
Pasukan polisi Israel dalam jumlah besar berjaga di sekitar titik-titik tempat shalat Jumat, (28/7), demikian laporan Pusat Informasi Palestina.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Para khatib Jumat menyampaikan khutbah menegaskan harus ada langkah darurat komitmen memperjuangkan Al-Aqsha dan menolak prosedur keamanan ketat Israel.
Pada salat Jumat kali ini, Masjid Al-Aqsha dipadati oleh hanya sekitar 10 ribu jamaah.
Ribuan Pasukan Israel diturunkan untuk berjaga di seluruh kota dan sekitar jamaah yang hendak shalat di jalanan, karena hanya pria berusia di atas 50 tahun dan wanita dari segala usia yang diizinkan memasuki komplek Al-Aqsha.
Dalam khutbahnya, Syaikh Muhammad Husain, Mufti Al-Quds mengecam prosedur keamanan Israel yang menghalangi warga masuk ke Al-Aqsha. Padahal Masjid Al-Aqsha milik umat Islam. Untuk itu, Otoritas Israel harus menghentikannya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Polisi Israel sejak Jumat pagi kemarin menerapkan prosedur keamanan berdasarkan usia untuk masuk ke Al-Aqsha dan menempatkan personelnya dengan jumlah besar. Mereka hanya mengizinkan warga berusia di bawah 50 tahun ke Al-Aqsha.
Israel juga menghalangi bus-bus yang mengangkut warga Palestina dari wilayah Palestina 1948 untuk masuk. (T/R01/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat