Riyadh, MINA – Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman telah membatalkan kunjungan ke Amerika Serikat untuk bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Menurut rencana semula, Salman akan tiba di Washington pada 31 Agustus tetapi kunjungan itu dibatalkan, ketika ia mengetahui bahwa berita kunjungan telah tersebar, demikian Anadolu Agency melaporkan, dikutip MINA, Rabu (26/8).
Rupanya, Ia ingin kunjungan itu dirahasiakan sehingga banyak lawan dan penentangnya nya di negara itu sehingga tidak punya waktu untuk merencanakan melawannya.
Presiden AS Donald Trump dan Penasihat Senior Gedung Putih Jared Kushner merencanakan pertemuan itu sebagai kesempatan untuk memperkenalkan kembali citra Salman sebagai pembawa damai dan untuk memenangkan dukungan regional kesepakatan normalisasi yang ditengahi AS antara Uni Emirat Arab dan Israel.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pertemuan yang berlangsung, mungkin menunjukkan bahwa Arab Saudi dapat mengambil langkah serupa untuk menormalkan hubungannya dengan Israel.
Sementara, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, saat kunjungannya ke Jerman pada Rabu 19 Agustus lalu, mengatakan, kesepakatan normalisasi sebagai kontribusi potensial untuk perdamaian di wilayah tersebut.
Itu adalah reaksi resmi pertama Riyadh terhadap kesepakatan itu. Terlepas dari komentarnya yang positif, Pangeran Faisal tidak mengisyaratkan kesiapan kerajaan untuk mengambil langkah serupa untuk menormalkan hubungan dengan Israel. (T/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah