Rabi Yahudi Serukan Pasukan Israel Tak Evakuasi Pemukim Ilegal Secara Paksa  

Amona, 16 Rabi’ul Awwal 1438/16 Desember 2016 (MINA) – Para rabi radikal Yahudi, Kamis (15/12), menyerukan pasukan keamanan untuk tidak mematuhi perintah dalam mengevakuasi pemukim ilegal dari pos Amona di Tepi Barat yang diduduki secara paksa.

Desakan ini muncul setelah puluhan pemukim ilegal di pos tersebut yang menolak usulan dari Otoritas Pendudukan Israel untuk mengevakuasi permukiman ilegal secara sukarela dan pindah ke tanah di dekatnya, demikian MEMO yang dikutip MINA, Jumat (16/12).

Sebelumnya, Mahkamah Agung Israel telah memerintahkan Otoritas Israel untuk mengevakuasi Amona pada 23 Desember, setelah membuktikan didirikannya di tanah pribadi .

Menurut Surat kabar Jerusalem Post, rabi termasuk Rabi Yitzhak Ginsburg, pemimpin terkemuka rabi radikal, Rabi Dov Lior, mantan rabi kepala Kiryat Arba dan Rabi Yisrael Ariel, Pendiri dan Direktur Temple Institute.

Baca Juga:  Ismail Haniya Ucapkan Terimakasih Atas Rencana Pembangunan RS Ibu dan Anak di Gaza

“Kami menyerukan kepada personel pasukan keamanan untuk bertindak sesuai dengan keadilan dan kebenaran, bukan untuk membabi buta melaksanakan perintah apapun,” kata para rabi.

Sementara itu, radio publik Israel mengatakan pos Amona akan dievakuasi paksa di bawah keputusan Mahkamah Agung Israel.(T/M013/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.