Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rajab Bulan Isra Mi’raj

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 6 April 2017 - 08:09 WIB

Kamis, 6 April 2017 - 08:09 WIB

620 Views

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Duta Al-Quds, Alumni Mu’assasah Al-Quds Ad-Dauly Shan’a, Yaman

Sudah menjadi kebiasaan sebagian umat Islam di Indonesia memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pada bulan Rajab.

Sebagian ulama menyebutkan, bahwa memang bulan Rajab adalah bulan Isra Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahui ‘Alaihi Wasallam. umumnya dikatakan terjadi pada tanggal 27 Rajab.

Tahun ini 27 Rajab itu bertepatan dengan Senin, 24 April 2017. Di kalender Masehi pun, termasuk menjadi tanggal merah alias libur nasional.

Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari

Walaupun memang beberapa ulama berbeda pendapat kapan tepatnya terjadinya Isra’ Mi’raj tersebut. Ini karena memang tidak disebutkan secara tekstual di dalam hadits.

Ibnu Rajab menguraikan bahwa memang telah diriwayatkan bahwa  bulan Rajab memiliki beberapa keutamaan. Namun tidak dikatakan secara eksplisit bahwa salah satunya adalah Isra’ Mi’raj.

Soal peringatan Isra Mi’raj, Fatwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa sebenarnya belum dikenal dari kalangan ulama kaum muslimin terdahulu setelah jaman sahabat yang menjadikan malam Isra Mi’raj memiliki keutamaan dari malam lainnya, lebih-lebih dari malam Lailatul Qadr.

Begitu pula para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, tidak pernah mengkhususkan malam Isra Mi’raj untuk perayaan-perayaan tertentu dan mereka pun tidak menyebutkannya. Oleh karena juga tidak diketahuinya tanggal yang pasti dari malam Isra’ Mi’raj tersebut.

Baca Juga: Daftar Hitam Pelanggaran HAM Zionis Israel di Palestina

Adapun peristiwa Isra Mi’raj diambil dari dua buah kata yang penuh arti yaitu Isra’ yang berarti “perjalanan malam” dan Mi’raj yang berarti “naik ke langit”.

Perjalanan malam yang dimaksud adalah perjalanan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersama Malaikat Jibril ‘Alaihis Salam dengan mengendarai kendaraan Buraq, dari Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi menuju Masjidil Aqsa di Al-Quds, Palestina.

Sedangkan Mi’raj adalah perjalanan dari Masjidil Al-Aqsha ke langit Sidratul Muntaha.

Sesuai namanya Mi’raj, naik ke tingkatan tertinggi, demikian pula dijadikan sebagai nama kantor berita Islam (Islamic News Agency) pertama di Indonesia, bahkan di dunia. Namanya adalah Kantor Berita Islam Mi’raj atau Mi’raj Islamic News Agency disingkat MINA, yang digagas Imaam Muhyiddin Hamidy. Diharapkan menjadi kantor berita tertinggi, terpercaya dan menjadi rujukan dunia, demikian harapan pendirinya.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23]  Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran

MINA secara internal (Soft Launching) diresmikan pada Hari Raya Idul Adha di Masjid At-Taqwa Kompleks Pndok Pesantren Al-Fatah Cileungsi Bogor, pada Jumat 10 Dzulhijjah 1433 H. bertepatan dengan 26 Oktoober 2012 M. bersamaan dengan 60 tahun Jama’ah Muslimin (Hizbullah).

Adapun secara terbuka (Grand Launching) diresmikan pada tanggal 5 Shafar 1434 H. bertepatan dengan 18 Desember 2012 M. di Aula Buya Hamka Masjid Al-Azhar Jakarta.

Selanjutnya, tentang Isra Mi’raj Allah pun mengabadikannya di dalam Surat Al-Isra ayat pertama:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya : “Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada waktu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang diberkahi sekelilingnya untuk Kami perlihatkan ayat-ayat Kami, bahwasanya Dia itu Maha Mendengar dan Maha Melihat “. (Q.S. Al-Isra [17]: 1).

Baca Juga: Sejarah Palestina Dalam Islam

Dari peristiwa Isra’ Mi’raj itulah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan tentu kemudian adalah umatnya menerima perintah ibadah shalat fardhu lima waktu sehari semalam.

Maka, dikatakan juga oleh ulama bahwa shalat bagi orang-orang beriman adalah bagai Mi’rajnya, naik ke langit, maknanya ibadah khas kepada Allah.

Kiasan ulama tasawuf menyebutkan:

الصَّلاَةُ مِعْرَاجُ الْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya: “Shalat itu adalah mi’raj bagi orang-orang yang beriman”.

Baca Juga: Pelanggaran HAM Israel terhadap Palestina

Semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari Isra Mi’raj yang disebutkan terjadi pada bulan Rajab ini. (RS2/P1).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Peran Pemuda dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa: Kontribusi dan Aksi Nyata

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Khadijah
Indonesia
Khutbah Jumat
Tausiyah