Ramadhan Bulan Kebaikan

Oleh: Dudin Shobaruddin,MA., Ketua Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud Onlina (SQABM), Biro MINA di Kuala Lumpur

Kalau di berbagai benua kita ketahui ada berbagai musim. Ada musim hujan, musim dingin, musim panas, musim semi, musim bunga dan lain lagi.

Dalam bulan-bulan pun yang kita lalui juga ada berbagai sebutan yang dilabelkan. Sepert bulan dengan berbagai sebutan. Di antaranya adalah Ramadhan bulan .

Namun bukan berarti bulan-bulan yang lain tiada kebaikan, tapi memang di bulan  ini segala amalan perbuatan mendapatkan pahala yang berlipat.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

يَا اَيُّهَاالنَّاسُ قَدْ اَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ مُبَارَكٌ شَهْرٌ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ شَهْرٍ. شَهْرٌجَعَلَ اللهُ صِيَامُهُ فَرِيْضَةً وَقِيَامٌ لَيْلَتِهِ تَطَوَّعًا. مَنْ تَقَرَّبَ اِلَى اللهِ فِيْهِ بِخِصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ كَانَ كَمَنْ اَدَّى فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ وَمَنْ اَدَّى فَرِيْضَةً فِيْهِ كَانَ كَمَنْ اَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ

Artinya: Wahai manusia, sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkatan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya fardhu (kewajiban), dan shalat pada malamnya sebagai tathawu (sunnah), Barang siapa mendekatkan dirinya kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan sama dengan menunaikan fardhu pada bulan lain. Dan barang siapa yang menunaikan fardhu, maka sama seperti menunaikan tujuh puluh kali pada bulan lain..…” (HR. Ibnu Huzaimah. Hadits ini dikatan dhaif. Pedoman Puasa, TM. Hasbi Ash-Shiddiqy: 20).

Kita sekarang sudah berada pada bulan suci Ramadhan. Saatnya kita berlomba untuk mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya melalui berbagai aktivitas, baik yang wajib ataupun yang Sunnah langsung telah dicontohkan oleh baginda Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Demikian pula apa saja kebajikan yang sifatnya positif dalam menunjang keberhasilan untuk mendapatkan julukan muttaqien. Ini sesuai dengan sasaran objektif puasa itu sendiri agar kita menjadi orang yang bertaqwa.

Umat Islam di berbagai penjuru dunia sudah terbiasa dengan gerak mengamalkan segala kebajikan. Mereka yang berharta dengan menshadaqahkan kekayaanya, ulama dengan berbagai ilmunya, yang bertenaga dengan tenaganya masing-masing. Semua dimaksimalkan demi melaksanakan segala kegiatan selama bulan Ramadan ini. Begitu subur berbagai kebajikan pada bulan ini, sebagai cermin untuk bulan berikutnya. Walaupun kadang pada akhirnya setelah Ramadhan terkadang suram seperti biasa lagi.

Mari kita berbuat kebajikan secara terus-menerus, walaupun sifatnya kecil dan terkadang dianggap sepele. Apapun bentuk dan amalan yang kita mampu, maka lakukanlah seikhlas mungkin. Mumpung kita berada di bulan suci Ramadhan ini.

Marilah ambil kesempatan ini sebaik mungkin, jangan sampai disia-siakan, walaupun hanya sekedar membuang duri di pinggir jalan.

Allah berfirman:

فَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَيۡرً۬ا يَرَهُ ۥ (٧) وَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ۬ شَرًّ۬ا يَرَهُ ۥ (٨

Artinya: “Barang siapa yang berbuat kebajikan walau sekecil dzarrah, dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang berbuat kejahatan sekecil dzrrah pun maka dia akan melihat (balasannya) “.  (QS Al-Zalzalah [99]: 7-8).

Seperti yang kita ketahui lazimnya bila bulan Ramadan tiba, maka banyak para hartawan dari berbagai pihak baik itu pejabat, para pembisnis, para artis mengambil peluang untuk menshadaqahkan hartanya yang dibagikan untuk fakir miskin dan anak yatim. Maka merekapun pada bulan suci ini ikut bergembira.

Mudah-mudahan kegembiraan ini terus kekal buat selamanya. Aamien. Wallahu’Alam. (RS2/B05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.