Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lindungi Situs Umat Islam, Pemerintah Inggris Akan Gelontorkan $150 Juta

Widi Kusnadi - Selasa, 12 Maret 2024 - 11:45 WIB

Selasa, 12 Maret 2024 - 11:45 WIB

7 Views

Birmingham, MINA – Pemerintah Inggris, Senin (11/3) mengumumkan akan menggelontorkan dana sebanyak lebih dari £117 juta ($150 juta) untuk melindungi masjid, sekolah milik Muslim dan pusat komunitas Mulism dari serangan kebencian selama empat tahun ke depan.

Langkah ini diambil 10 hari setelah Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak berjanji pada akhir Februari lalu untuk menyediakan lebih dari £70 juta untuk melindungi sekolah-sekolah Yahudi, sinagog dan fasilitas lain yang digunakan oleh komunitas Yahudi, melansir Anadolu, Selasa (12/3).

Pemerintah mengatakan dana tersebut dialokasikan untuk mencerminkan jumlah situs komunitas yang digunakan oleh masing-masing agama. Muslim Inggris jumlahnya 14 kali lebih banyak dibandingkan kaum Yahudi di Inggris dan Wales.

Berbicara mengenai paket pendanaan baru tersebut, Menteri Dalam Negeri, James Cleverly mengatakan, kebencian terhadap umat Islam tidak memiliki tempat di masyarakat Inggris.

Baca Juga: Walid Barakat Bebas Setelah 42 Tahun di Penjara Suriah

“Kebencian anti-Muslim sama sekali tidak memiliki tempat dalam masyarakat kita. Kami tidak akan membiarkan peristiwa di Timur Tengah digunakan sebagai alasan untuk membenarkan pelecehan terhadap Muslim Inggris,” ujarnya.

Rishi Sunak dan Partai Konservatif yang berkuasa mendapat kecaman keras karena memungkinkan Islamofobia meningkat di negara tersebut.

Insiden Islamofobia meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak agresi Zionis Israel ke Palestina pasca serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Gaza, Hamas pada 7 Oktober 2023, menurut Tell MAMA, sebuah organisasi yang memantau sentimen dan pelecehan anti-Muslim di Inggris.

Tell MAMA mengatakan peningkatan tajam serangan anti-Muslim disebabkan oleh berbagai pernyataan sayap kanan dalam lima bulan terakhir, terutama setelah serangan mantan Menteri Dalam Negeri Suella Braverman terhadap pengunjuk rasa pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza.  (R/Ai/P2)

Baca Juga: Utusan PBB Peringatkan Pengungsi Tidak Kembali Dulu ke Suriah

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Asia
Palestina
Internasional