Baghdad, MINA – Ratusan pengunjuk rasa berseragam tentara mengepung kedutaan Amerika Serikat (AS) di Baghdad pada Selasa (31/12). Mereka menuntut diakhirinya “intervensi” AS di negara itu.
Sambil mengibarkan bendera kelompok paramiliter yang kuat Hashd al-Shaabi (Pasukan Mobilisasi Populer/PMF), orang banyak meneriakkan “turun, turun USA”.
Unjuk rasa hari Selasa benar-benar berbeda dari gerakan protes berbulan-bulan sebelumnya yang membuat puluhan ribu warga Irak berdemonstrasi menentang pembentukan politik.
Sebagian besar di Kedutaan AS, para pendukung Hashd Al-Shaabi, mengenakan seragam tentara ketika mereka berkumpul di sekitar kedutaan besar yang dibentengi di Zona Hijau, tempat bangunan pemerintah dan kedutaan asing berada. Demonstran berdalih mereka adalah milisi yang didukung negara.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Dalam beberapa jam, puluhan orang telah masuk ke kompleks kedutaan setelah menghancurkan pintu utama dan membakar area penerimaan, menurut saksi mata.
Para pengunjuk rasa mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka menyerbu kedutaan itu dalam menanggapi serangan udara AS terhadap posisi milisi Kataeb Hezbollah di Irak dan Suriah.
Setidaknya 25 anggota pasukan Kataib Hezbollah yang bagian dari PMF, tewas dan 51 lainnya terluka dalam serangan hari Ahad (29/12).
AS mengatakan, pihaknya melancarkan serangan udara sebagai balasan atas serangan roket pada hari Jumat di dekat Kirkuk yang menewaskan kontraktor sipil Amerika. Pemerintah Washington menyalahkan kelompok Kataib Hezbollah. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon