Ratusan Santri MI Al-Fatah Cileungsi, Bogor Antusias Ikuti Simulasi Gempa

Widi Kusnadi Editor : Rana Setiawan - 11 jam yang lalu

11 jam yang lalu

0 Views

Bogor, MINA – Ratusan santri Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Fatah Cileungsi, Bogor, menutup rangkaian kegiatan Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dengan menggelar simulasi penanggulangan bencana gempa bumi bersama tim Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR), Rabu (16/7).

Simulasi tersebut menggambarkan skenario terjadinya gempa bumi berkekuatan 6,7 SR pada pukul 08.30 WIB yang terasa hingga wilayah Cileungsi. Para siswa yang berjumlah 396 orang dari kelas 1 sampai 6 tampak sigap mengikuti instruksi guru untuk berlindung di bawah meja sambil melindungi kepala dengan kedua tangan.

Begitu guncangan dinyatakan reda, guru yang bertindak sebagai floor captain langsung mengarahkan para siswa untuk evakuasi menuju lapangan di sisi timur madrasah. Proses evakuasi dilakukan terstruktur mulai dari lantai satu hingga lantai tiga gedung madrasah.

Dalam simulasi itu diceritakan adanya beberapa ruang kelas yang rusak akibat gempa, dan tiga siswa mengalami luka-luka seperti patah tulang dan sesak napas. Tim medis madrasah segera memberikan pertolongan pertama dan mengevakuasi korban menggunakan tandu dan ambulans.

Seluruh proses evakuasi memakan waktu sekitar 30 menit, disertai pendataan kondisi siswa oleh masing-masing wali kelas kepada Kepala Madrasah. Simulasi yang diikuti oleh sekitar 40 orang guru, petugas keamanan, penjaga kantin, masyarakat sekitar, serta enam personel UAR berjalan lancar dan sesuai rencana.

“Alhamdulillah simulasi yang menjadi penutup kegiatan Sosialisasi SPAB sejak 14 Juli lalu berjalan dengan sukses. Terima kasih kepada Tim UAR atas kerja sama dan dukungannya,” kata Kepala MI Al-Fatah, Bejo Abdul Mutholib dalam sambutan penutupnya.

Ia berharap kerja sama dengan UAR dapat terus berlanjut, khususnya dalam pelatihan kebencanaan lainnya seperti penanganan kebakaran.

Sementara itu, Ketua Panitia Sosialisasi SPAB, Een Mutmainah mengatakan para siswa sangat antusias mengikuti sosialisasi dan pelatihan. “Anak-anak jadi paham tentang berbagai jenis bencana dan dampaknya bila kita tidak siap. Semoga sinergi ini terus berlanjut,” ujarnya di lokasi simulasi. []