Qamishli, MINA – Ratusan warga Kurdi Suriah berdemonstrasi di kota Qamishli, Suriah timur laut, Sabtu (26/5), menuntut penarikan pasukan Turki dari wilayah Afrin.
Protes itu sebagai tanggapan atas seruan oleh Pemerintah Kurdi untuk melakukan protes global melawan kehadiran militer Turki di Suriah.
Pria dan wanita berjalan melalui kota Qamishli yang dikuasai Kurdi.
Para pengunjuk rasa melambaikan bendera kuning, hijau, dan merah yang mewakili bendera Kurdi Suriah, serta tanda-tanda yang berbunyi “Tidak untuk pendudukan Turki,” demikian The New Arab melaporkan.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Setelah serangan militer selama dua bulan, pasukan Turki dan milisi sekutunya menguasai Afrin dari Kurdi, mendorong puluhan ribu orang mengungsi.
“Pergi, pergi, Erdogan! Pembunuh, pembunuh, Erdogan!” demonstran meneriakkan kata-kata yang mengacu pada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Ghassan Juli, penduduk Qamishli berusia 38 tahun, menggambarkan perkembangan Afrin sebagai “bencana.”
“Orang-orang kami dipaksa keluar, dan para pejuang dari daerah lain dibawa untuk tinggal di sana,” katanya.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Cukup membunuh, cukup menculik anak-anak kami! Cukup membunuh wanita dan anak-anak. Kami tidak akan menerima ini,” kata Bahia Hassan berusia 45 tahun, ia berasal dari Afrin.
Sejak pasukan Turki dan gerilyawan Suriah bersekutu merebut Afrin, ribuan orang yang mengungsi dari Ghouta Timur di Damaskus telah dimukimkan kembali di kota yang dikosongkan itu.
Suriah Kurdi yang telah membangun pemerintahan otonom mereka sendiri dalam kekacauan perang tujuh tahun negara itu, mengontrol sebagian wilayah utara Suriah. (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Mi’raj News Agency (MINA)