Rayakan Hari Persatuan Jerman, PM Shtayyeh Desak Akui Negara Palestina

Ramallah, MINA – Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh Rabu (4/10), meminta untuk mengakui negara dan menyerahkan pernyataan mengenai situasi Palestina ke Mahkamah Internasional.

“Siapa pun yang percaya pada solusi dua negara harus mengakui Negara Palestina, dan kami berharap Jerman, salah satu pelindung hak asasi manusia, pada kesempatan perayaan Hari Persatuan Jerman, mengakui Negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem,” tegas Shtayyeh dalam perayaan di Ramallah yang menandai Hari Persatuan Jerman dihadiri oleh warga Jerman.

Ia mengatakan, Jerman dapat mengeluarkan pernyataan kepada Mahkamah Internasional mengenai sifat pendudukan sebagai ilegal dan tidak sah, dan menjatuhkan sanksi terhadap produk-produk pemukiman dan memboikotnya, demikian Wafa.

Perwakilan untuk Palestina, Oliver Owcza, serta sejumlah pejabat, duta besar, konsul, dan perwakilan negara akreditasi Palestina.

Shtayyeh meminta Jerman dan semua negara sahabat untuk menekan agar mengizinkan Pemilu di seluruh wilayah Palestina, dengan menyatakan bahwa “tidak masuk akal bagi Israel untuk mengadakan lima Pemilu dalam empat tahun terakhir dan mencabut hak kami untuk melakukannya. ”

Baca Juga:  Muslim Wajib Tahu, Asal Mula Nama Palestina

Perdana Menteri memperingati hari dimana rakyat Jerman merobohkan Tembok Berlin. “Kami tidak melupakan keberanian rakyat Jerman dalam menghancurkan dan merobohkan tembok penghalang di Berlin. Kemauan politik rakyat, yang mengakhiri perpecahan Jerman dan menjadikan Jerman kisah sukses di antara negara-negara maju teratas negara, tidak bisa dikalahkan,” katanya.

Shtayyeh mengatakan, bahwa meskipun markas besar kepresidenan, pemerintah dan lembaga-lembaganya untuk sementara berlokasi di Ramallah, mereka pada akhirnya akan dipindahkan ke ibu kota Palestina, Yerusalem, karena tembok yang mengelilingi Yerusalem bersifat sementara, dan atas kehendak rakyat Palestina. tembok itu akan dibongkar sama seperti Tembok Berlin dibongkar.

“Penghalang ditempatkan di Tepi Barat dan Jalur hingga dikepung dan diisolasi memisahkan warga kami satu sama lain,” katanya.

Baca Juga:  Komisi X DPR Minta Pemerintah Evaluasi Kurikulum Merdeka, UKT, Hingga Kesejahteraan Guru-Dosen

“Kepemimpinan Palestina, yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas, kami berada dibelakang, melakukan segala upaya mengakhiri perpecahan dan mencapai persatuan nasional dalam upaya mengakhiri pendudukan.”

“Pendudukan Israel terus menerapkan bentuk sanksi dan pelanggaran paling keji terhadap rakyat kami. Mereka terus menyimpan 140 jenaza martir di lemari es, dan terdapat lebih dari 5.000 tahanan di penjara-penjara pendudukan, sementara lebih dari 750.000 pemukim berada di wilayah Palestina yang diduduki secara ilegal dan tidak sah dan melanggar hukum internasional, resolusi legitimasi internasional, dan hak asasi manusia.”

“Kami adalah korban pendudukan dan tanah kami korban pemukiman. Pemerintah Israel saat ini menduduki kembali Tepi Barat melalui serangan harian di kota-kota, desa-desa dan kamp-kamp Palestina, pembunuhan, penangkapan, dan penggerebekan di tempat-tempat suci dan Al-Quran.

-Masjid Al-Aqsa Kita melihat Perdana Menteri Israel mengangkat peta bersejarah Palestina di platform PBB sebagai Negara Israel, yang menunjukkan bahwa ini adalah pemerintah yang tidak percaya pada solusi dua negara dan hanya berusaha untuk menghancurkannya.”

Baca Juga:  MER-C Kecam Israel Terkait Temuan Kuburan Massal di Gaza

Shtayyeh memuji dukungan Jerman yang berkelanjutan terhadap Palestina dan solusi dua negara, serta menekankan bahwa Jerman adalah pendonor tunggal terbesar sejak berdirinya Otoritas Palestina, yang mencakup semua sektor di seluruh wilayah Palestina, di Tepi Barat, termasuk Yerusalem, dan .

“Banyak hal yang bisa kita pelajari dan manfaatkan dari pengalaman Jerman. Persatuan, keadilan, dan kebebasan adalah milik Jerman dan Palestina,” ujarnya.

Sementara itu, Perwakilan Jerman mengatakan pihaknya tetap menjadi mitra setia Palestina dan komitmen terhadap solusi dua negara, pembentukan negara Palestina yang merdeka, demokratis, dan bersatu.

Ia mengatakan, Jerman akan terus menjadi salah satu mitra utama dalam mendukung infrastruktur, pembangunan ekonomi, pelatihan kejuruan, pemerintahan lokal, dan membangun landasan kelembagaan negara masa depan. (T/R4/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.