Rekayasa Arus Lalin di Jalan Pangeran Antasari Sukses Urai Kemacetan

Syauqi S - Jumat, 26 Oktober 2018 - 17:50 WIB

Jumat, 26 Oktober 2018 - 17:50 WIB

12 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Rekayasa arus lalu lintas (lalin) di Jalan Pangeran Antasari yang dilakukan oleh Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Selatan sukses mengurai kemacetan yang acapkali terjadi di jalan tersebut.

Kepala Suku Dinas (Kasudin) Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Selatan, Christianto mengatakan, rekayasa lalin yang dilakukan oleh pihaknya ini adalah dengan memberlakukan Sistem Satu Arah di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari pukul 06.00 WIB sampai 10.00 WIB.

“Ditambah Sistem Satu Arah di Jalan Cilandak Dalam dari timur ke arah barat, dan menutup dua U-Turn (putaran balik) di Jalan Antasari dari arah Cilandak menuju Kebayoran Baru. Dipasang 10 barrier beton di depan pasar Cipete Selatan dan U-Turn Kolong JPO Jalan Pangeran Antasari Arah TB Simatupang ” paparnya, Jumat (26/10).

Kasudin Christianto menuturkan, rekayasa yang dilakukan oleh pihaknya terbukti efektif mengurai kemacetan. Dampaknya, arus lalin di sekitar jalan tersebut kini menjadi lancar jika dibandingkan dengan biasanya.

“Saat pemantauan hari ini, arus lalu lintas lancar,” terangnya.

Sementara Kasatpel Perhubungan Kecamatan Cilandak, Eko Prabowo menambahkan, hasil evaluasi terkait penerapan SSA di Jl. Cilandak Dalam hari ini arus lalu lintas lancar dengan kajian sebagai berikut:

1. Arus Lalu lintas dari arah Cilandak menuju Kebayoran Baru tidak terjadi hambatan lagi di depan Jl. Cilandak Dalam, namun tersendat menjelang Ramp On JLNT pada waktu diberlakukan Contra Flow, hal ini disebabkan karena akses menuju JLNT terlalu sempit. Sudah dikoordinasikan ke Pengelola Tol Desari untuk memotong separator sepanjang 30 m supaya akses ke JLNT menjadi lebih lebar.

2. Waktu hijau lampu lalu lintas dari arah selatan ke Utara pada Plan 1 (05.00 – 09.00) sudah di tambah menjadi 85 detik yang semula 70 detik, hal ini cukup membantu sehingga antrian tidak sampai ke Jl. Gaharu 1.