Kuala Lumpur, 5 Jumadil Awwal 1438/2 Februari 2017 (MINA) – Sejumlah relawan Food Flotilla for Myanmar (FFfM) menggelar shalat hajat usai shalat maghrib di Kapal Nautical Aliya yang sedang bersandar di Pelabuhan North Port Klang Malaysia, Kamis, (2/2) malam.
Wakil Ketua Program FFfM, Mohd. Azmi Abdul Hamid mengimami shalat di ruang kendali kapal.
Dalam tausiyah usai shalat hajat, Azmi menekankan kepada para relawan, perjalanan ini merupakan perintah Allah untuk membantu saudara yang terzalimi.
“Ini misi bukan hanya sekedar membawa makanan, kita berangkat karena perintah Allah, kita harus bantu dan lindungi saudara kita yang terzalimi,” ujarnya, demikian dilaporkan Nurhadis wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) yang juga ikut dalam kapal tersebut.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Selain itu, ia juga mengajak relawan khususnya untuk mempunyai akidah yang kuat, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an.
“Dalam Al-Qur’an dijelaskan, kalimatan tayyibah ka syajaratin tayyibah, kalimat yang baik itu seperti pohon yang baik, dia punya akar yang kuat, akidah juga sejarah yang kuat, tanpa ini kita tidak bisa membangun umat,” tegasnya.
Kemudian syajaratin tayyibah itu punya ranting dan daun yang rindang yang dapat memberikan manfaat untuk orang lain. Azmi mengajak para relawan untuk ikut dalam pelayaran ini dengan semangat Islam sebagai aksi nyata untuk umat.
“Perbaiki kondisi muslimin yang buruk. Kita ingin bantu saudara kita. Semoga Allah nanti bantu kita untuk kuat. Ini aksi nyata yang kita lakukan untuk umat,” katanya.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Shalat diakhiri dengan doa khusyuk yang dipanjatkan oleh salah seorang relawan. Jamaah nampak khusyuk mengaminkan adapula yang sampai terlihat meneteskan air mata.
FFfM sendiri direncanakan akan berlayar pada 3 Februari 2017 pukul 15.30 waktu Malaysia, dengan terlebih dahulu diadakan pelepasan oleh Perdana Menteri Najib Razak di Port Klang, Malaysia.
Seluruh bantuan berupa bahan makanan, mie instan, dan makanan siap saji berjumlah 2.800 Ton. Dengan rincian yang dibawa di kapal sejumlah 2.000 ton.
Sebanyak 300 ton bantuan dibeli di Myanmar, akan diserahkan di Yangon bersama 300 ton yang akan diturunkan dari kapal. Sementara 500 ton lainnya dibeli di Bangladesh untuk diserahkan bersama 1.700 ton sisanya di Bangladesh bagi pengungsi juga warga miskin Bangladesh.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Ikut dalam pelayaran yang dijangka menghabiskan waktu selama 20 hari pulang pergi teesebut perwakilan dari Indonesia yakni dari Aqsa Working Group (AWG) Jamaah Muslimin (Hizbullah), Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), juga Kantor Berita Islam Mi’raj Islamic News Agency (MINA). (L/B01/RS2).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia