Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RENCANA KUDETA DI GAMBIA DIGAGALKAN

Rudi Hendrik - Rabu, 31 Desember 2014 - 06:49 WIB

Rabu, 31 Desember 2014 - 06:49 WIB

808 Views

Presiden Gambia Yahya Jammeh. (Foto: Reuters)
Presiden <a href=

Gambia Yahya Jammeh. (Foto: Reuters)" width="300" height="187" /> Presiden Gambia Yahya Jammeh. (Foto: Reuters)

Banjul, Gambia, 9 Rabi’ul Awwal 1436/31 Desember 2014 (MINA) – Sebuah usaha yang diduga merencanakan kudeta oleh sekelompok tentara Gambia terhadap presiden lama negara itu telah digagalkan, militer dan sumber-sumber diplomatik mengatakan.

Kantor berita AFP, mengutip sumber-sumber militer, Selasa (30/12), mengatakan tiga anggota komplotan kudeta, termasuk yang diduga pemimpinnya, telah dibunuh, demikian Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.

Seorang diplomat Gambia mengatakan, istana presiden di jantung kota kecil di sungai Gambia, diserang sekitar pukul 03:00 GMT oleh orang-orang bersenjata, termasuk anggota pasukan pengamanan presiden sendiri.

“Mereka ingin menggulingkan rezim,” kata sumber militer.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Serangan sebelum fajar itu memicu kepanikan di kota tropis tersebut, sementara radio nasional yang mengudara dan televisi pemerintah dihentikan beberapa jam.

Gambia diperintah oleh Presiden Yahya Jammeh yang mengambil alih kekuasaan pada usia 29 tahun setelah kudeta tahun 1994.

Namun, Mantan wakil presiden negara itu, Bakary Darbo, mengatakan kepada Al Jazeera, itu terlalu dini untuk menyebutnya sebagai upaya kudeta.

“Saya berpegang pada pandangan bahwa ada dua insiden tembakan, apakah itu sebesar kudeta, kita harus lihat,” katanya. “(Presiden) Jammeh memegang kekuasaan yang cukup besar.”

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Gambia adalah negara kecil bekas jajahan Inggris yang dikelilingi oleh Senegal pada kedua perbatasannya di utara dan selatan.

Aktivis hak asasi manusia menuding rezim Jammeh represif dan menargetkan pembangkang politik, jurnalis, gay dan lesbian. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Afrika
Afrika