Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Kantor Berita Islam Mi’raj (Mi’raj Islamic News Agency/MINA)
Kalau kita berkunjung agak lama ke Malaysia, ada baiknya menyempatkan waktu singgah ke salah satu tempat wisata bernuansa Islam, yaitu Taman Tamadun Islam (TTI) di Terengganu.
Terengganu yang disebut dengan Negeri Terengganu Darul Iman merupakan salah satu negara bagian Malaysia. Daerah ini terletak di Pantai Timur Semenanjung Malaysia, dengan bagian utara dan barat lautnya berbatasan dengan Kelantan dan di bagian selatan dan barat daya berbatasan dengan Pahang.
Jarak tempuh dari bandar udara Kuala Lumpur Internasional Airport (KLIA) ke Terengganu sekitar 450 km dalam tempo waktu sekitar 7 jam perjalanan darat. Jalan darat relatif cepat, aman dan lancar, seluruhnya sepanjang jalan tol, dengan kecepatan kendaraan rata-rata antara 100-140 km/jam. Boleh singgah satu kali untuk shalat dan makan di kedai rehat tol.
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
Taman Tamadun Islam (TTI) Terengganu terletak di Pulau Wan Man, tidak jauh dari bandar utama Kuala Terengganu.
Taman ini terletak sekitar 4 kilometer dari pusat ibu kota Kuala Terengganu. Kompleks di atas lahan seluas 22,3 hektar, dibangun dalam tempo tiga tahun (Maret 2005 – Februari 2008), dan dibuka untuk pelancong umum sejak 3 Februari 2008. TTI diresmikan oleh Perdana Menteri Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi pada 3 Februari 2008.
Bangunan binaan Kerajaan Terengganu ini dibangun dengan menelan biaya sekitar RM 249,3 juta (Ringgit Malaysia) atau sekitar 77,2 juta dollar AS (1,064 triliun rupiah lebih). Kontraktor Syarikat Kerajaan menggandeng kontraktor Perbadanan Memajukan Iktisad Negeri Terengganu (PMINT), dengan menggunakan jasa arsitek dari California, Australia dan Tokyo.
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
Tamadun berasal dari bahasa Arab maddana, mudun, madain yang artinya pembukaan bandar atau masyarakat yang mempunyai kemajuan dan berkebudayaan, dari segi lahiriah dan rohaniah. Kata tamadun dapat diartikan dengan keadaan hidup bermasyarakat yang bertambah maju. Istilah tamadun banyak digunakan dalam penulisan “Tamadun Islam”.
Sebuah wisata rohani dengan mengusung tema yang mengetengahkan keunggulan seni warisan dan seni bina Islam dari seluruh pelosok dunia Islam.
Suasana rohani penyegaran jiwa itu nampak terasa pada berbagai koleksi replika masjid bersejarah dan monumen menarik tentang dunia Islam. Sesuai untuk dikunjungi bersama anak-anak sekolah, keluarga dan orang-orang dewasa, sambil memantapkan lagi ilmu tamadun Islam dengan cara yang lebih menyeronokkan (menarik-red).
Wisata Edutainment
Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh
Terdapat 21 monumen populer seluruh dunia yang berasal dari 20 negara. Koleksi monumen di sini bukan saja pada masjid-masjid, tapi juga replika kota Islam lama dan makam-makam.
Beberapa koleksi replika di Taman Tamadun Islam (TTI) Terengganu antara lain: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Kubah Sakhrah, monumen Kota Aleppo Suriah, Masjid Samarra Irak, Masjid Sheikh Lutfallah Iran, Masjid Abu Nasr Parsa Afghanistan, Masjid Sulaeman Istambul Turki, Masjid Xian China, Masjid Negara Malaysia, Masjid Agadez Nigeria, Masjid Al-Hambra Spanyol, Masjid Kul Shariff Rusia, Masjid Menara Qudus Demak, Masjid Kristal di tepi sungai, makam Taj Mahal, dan lainnya.
Paling berkesan adalah adanya replika tiga masjid utama seperti disebutkan di dalam Islam, yaitu Masjidil Haram (Makkah), Masjid Nabawi (Madinah) dan Masjidil Aqsha (Palestina, dalam hal ini ditunjukkan dengan replika Kubah As-Sakhrah).
Di samping tempat-tempat utama, di dalam kompeks juga disediakan kereta api mini untuk berkeliling kawasan, toko oleh-oleh (kopiah, pakaian, gantungan kunci, dll), tempat memancing, taman keluarga, trek olahraga, kolam renang, dan kantin.
Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh
Cukup lelah juga jika harus berkeliling jalan kaki menempuh jarak sekitar 1 km di dalam kompleks taman. Maka pihak taman pun menyediakan jasa angkutan kereta api mini untuk berkeliling dan singgah di beberapa perhentian utama. Tapi jika waktu kunjungan cukup lama, sebaiknya dengan berjalan kaki saja, sehingga cukup puas untuk menjelajahi seluruh monumen bersejarah tersebut.
“Berkunjung ke sini serasa berkeliling ke masa kejayaan dunia Islam, peradaban Islam,” ujar salah seorang pengunjung dari Indonesia.
Baca Juga: Temukan Keindahan Tersembunyi di Nagan Raya: Sungai Alue Gantung
Menurut pihak pengelola Taman Tamadun Islam (TTI) tempat tersebut bukan sekedar tempat wisata, namun lebih tepatnya sebuah pusat edutainment (hiburan pendidikan) yang bertujuan untuk menyediakan suasana liburan alternatif bernuansa rohani dan rekreasi.
Hanya dengan RM 20 (sekitar Rp 65.000), pengunjung terpuaskan dengan aneka kunjungan dunia tersebut.
Penulis pun saat berkunjung ke wisata taman tersebut pada Ahad (3/1/2016) kemarin, merasakan akan adanya semangat kemajuan dan kebangkitan peradaban Islam itu. Subhaanallaah. (L/P4/P001)
Baca Juga: Kisah Perjuangan Relawan Muhammad Abu Murad di Jenin di Tengah Kepungan Pasukan Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)