Ankara, 28 Sya’ban 1436/15 Juni 2015 (MINA) – Ribuan gelombang pengungsi baru dari Suriah berbondong-bondong memasuki Turki, melalui perbatasan Akcakale, Ahad (14/6).
Sekitar 3.000 pengungsi menyelamatkan diri dari bentrokan di kota Tel Abyad, Suriah, ke provinsi Sanliurfa, Turki, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sejak dua pekan terakhir, sayap militer kelompok Kurdi YPG, Uni Demokratik Partai (PYD), telah melaksanakan operasi dengan bantuan serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di kota-kota timur laut Suriah, dari Tel Abyad hingga Al-Hasakah, untuk memukul mundur para pejuang kelompok Islamic State atau ISIS.
Sejak operasi dimulai, hampir 15.000 warga sipil dari desa-desa yang berdekatan dan kota-kota telah menyeberangi perbatasan ke provinsi Sanliurfa, Turki, sumber-sumber resmi mengatakan Jumat.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Semenara pejuang ISIS berusaha mencegah warga sipil menyeberang ke Turki dan memerintahkan mereka untuk kembali ke kota Tel Abyad, Sabtu.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Manajemen Darurat dan Bencana Perdana Menteri dan Kepresidenan Turki (AFAD), Ahad, penjaga gerbang Turki memungkinkan pengungsi Suriah memasuki Turki meskipun ada upaya ISIS untuk menghentikan mereka.
Turki berbagi perbatasan sepanjang 900 kilometer dengan Suriah, memiliki total 13 perlintasan perbatasan. Beberapa penyeberangan sekarang di bawah kendali ISIS untuk sisi Suriah, termasuk kota Suriah utara Tel Abyad di provinsi Raqqa.
Sebelumnya, para pejabat Turki mengatakan, sebagian besar pengungsi yang melarikan diri dari Tel Abyad adalah etnis Suriah Arab atau Turkmens dari pada etnis Kurdi. Pejabat menuding kelompok PYD Kurdi berusaha mengubah demografi wilayah itu.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Sembilan puluh delapan persen wilayah ini terdiri dari orang-orang Arab dan Turkmens, tetapi PYD mengubah demografi wilayah itu dengan tujuan untuk mendirikan negara Kurdi dengan memaksa etnis Suriah Arab bermigrasi ke Turki,” kata Gubernur Sanliurfa kepada TV Turki, Sabtu .
Dalam masalah ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyalahkan serangan udara koalisi pimpinan AS yang memberikan kontribusi bagi penguasaan kelompok Kurdi atas tanah-tanah Arab dan Turkmen. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama