Bandar Lampung, MINA – Ribuan Umat Islam Lampung menggelar Aksi Damai Bela Muslim India di Bundaran Tugu Adipura Bandar Lampung, Jumat (13/3).
Kegiatan yang diinisiasi Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Provinsi Lampung ini dihadiri berbagai elemen masyarakat di antaranya dari wadah pemersatu umat, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung, Aqsa Working Group (AWG) Lampung, Syubban Jama’ah Muslimin (Hizbulllah), santri Pondok Pesantren Al-Fatah, ACT, FPI, FKMH, dan beberapa elemen masyarakat lain.
Massa berkumpul di Tugu Adipura dengan mengenakan pakaian serba putih dan dengan memakai ikat kepala bertuliskan kalimat takbir dan terus menggemakan suara pembelaan terhadap Muslim India.
Aksi tersebut dilatarbelakangi oleh munculnya Undang-undang (UU) Anti-Muslim atau UU Amandemen Warga Negara atau “Citizenship Amendment Bill” (CAB) yang digagas oleh Perdana Menteri Narendra Modi yang berasal dari Partai Bharatiya Janata (BJP).
Baca Juga: Dubes UEA Sambut Baik Kerja Sama dengan MUI DKI Jakarta
UU tersebut menjadi kontroversi di publik, khususnya warga India. UU tersebut juga menjadi pemicu kerusuhan yang terjadi di New Delhi. Sejak 23 Februari 2020, setidaknya lebih dari 40 orang telah menjadi korban dan pembakaran masjid yang ada di sana.
Ketua UAR Provinsi Lampung, Sulaiman Abdullah mengatakan, UAR dan seluruh Instansi Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menuntut untuk dihentikannya segala bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap umat Muslim di India.
“Sehubungan hal tersebut, pemerintah India perlu memperhatikan bahwa misi utama agama Islam adalah menebarkan dan mewujudkan kasih sayang bukan sekedar bagi para pemeluknya, tapi bagi semua makhluk di semesta raya (Rahmatan lil alamin),” ungkapnya.
Dengan digelarnya aksi damai tersebut, Sulaiman berharap, itu dapat mendesak pemerintah India untuk bisa mengambil tindakan tegas agar penindasan-penindasan yang terjadi saat ini bisa terhentikan.
Baca Juga: Saudi Apresiasi Indonesia Kelola Haji secara Profesional dan Humanis
“Karena sampai kapanpun, umat Islam khususnya di Indonesia tidak akan pernah rela saudara seimannya dizalimi,” ujarnya.
Pada kegiatan yang berlangsung damai tersebut, Waliyul Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbulllah), Abdullah Mutholib membacakan statemen Jama’ah Muslimin (Hizbulllah) terkait pembelaan terhadap Muslim India.
Ada juga aksi teatrikal oleh santri Ponpes Al-Fatah menggambarkan kekejaman Pemerintah dan rakyat Hindu India terhadap Muslim di sana. (L/ara/B03/RS2).
Baca Juga: LPLH-SDA MUI Gagas Sinergi Nasional Upaya Pengurangan Sampah Organik
Mi’raj News Agency (MINA).