London, MINA – Ribuan warga Afghanistan yang bertugas untuk Inggris, baik sebagai tentara dan lembaga lainnya, dievakuasi bersama keluarga mereka dari Afghanistan hingga saat ini masih ditempatkan di hotel-hotel.
Menurut angka terbaru yang diberikan oleh Home Office, 9.242 orang ditempatkan di 63 hotel di seluruh Inggris, dan “setengahnya” adalah anak-anak, Anadolu Agency melaporkan.
Inggris mengevakuasi sekitar 18.000 orang, termasuk lebih dari 6.000 warga negara Inggris, dalam dua pekan setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada pertengahan Agustus 2021 lalu. Peristiwa itu sebagai evakuasi militer Inggris terbesar, setidaknya dalam 70 tahun terakhir.
Namun, setelah evakuasi berakhir, ribuan orang terus meninggalkan negara itu dan mengajukan untuk dapat kembali menjadi warga Afghanistan (ACRS) melalui Kebijakan Relokasi dan Bantuan Afghanistan (ARAP).
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Beberapa berhasil sampai ke Inggris sendiri dan mendaftar salah satu skema tersebut, sementara yang lain mengajukan lamaran mereka melalui misi diplomatik Inggris di negara tetangga.
Berbicara kepada Anadolu, Fahim Zazai, pendiri Pusat Komunitas dan Kesejahteraan Afghanistan di Walsall mengatakan, mereka yang tinggal di hotel tidak semuanya orang yang ikut dievakuasi, tetapi juga banyak yang tiba di bulan-bulan berikutnya. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar