Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RI-MALAYSIA SEPAKATI KERJASAMA INDUSTRI HILIR MINYAK SAWIT

Rudi Hendrik - Jumat, 28 Agustus 2015 - 09:42 WIB

Jumat, 28 Agustus 2015 - 09:42 WIB

284 Views

Foto: Kemenlu dok
Foto: Kemenlu dok

Foto: Kemenlu dok

Kuala Lumpur, 13 Dzulqa’dah 1436/28 Agustus 2015 (MINA) – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, Kamis (27/08) memimpin delegasi Indonesia untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Malaysia terkait kesepakatan kerja sama di bidang industri hilir minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), di Putra World Trade Centre, Kuala Lumpur, Malaysia.

Dalam konferensi pers usai melakukan kunjungan kehormatan pada PM Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak, Ramli mengatakan kedatangannya ke Malaysia bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Sofyan Djalil, agar Indonesia-Malaysia bekerja sama secara konkret meningkatkan produk-produk turunan CPO mengingat banyaknya rakyat Indonesia maupun Malaysia yang bekerja di sektor tersebut.

“Apalagi Indonesia-Malaysia merupakan produsen kelapa sawit terbesar yang menguasai 85% total produksi CPO dunia, sehingga akan sangat strategis bagi kedua negara untuk bekerja sama meningkatkan nilai tambah dan produksi CPO yang berkelanjutan”, jelas Ramli sebagaimana Kemenlu melaporkan dalam sebuah pernyataan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.

Untuk merealisasikan proyek kerja sama tersebut, Indonesia menawarkan kerja sama pembangunan kawasan khusus di bidang industri oleochemical dan produk turunan sawit lainnya. Sejauh ini lokasi kawasan tersebut belum ditentukan, meskipun telah muncul dua opsi yaitu Kalimantan Barat atau Kalimantan Timur.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Menurut Menteri Ramli, studi untuk menentukan lokasi kawasan industri dan berbagai persiapan teknis lainnya akan segera dipercepat mengingat kedua negara telah menyepakati peluncuran kerja sama ini pada Januari 2016.

Meski di awal proyek sudah ada dua perusahaan yang akan menjadi perintis kerja sama ini, yaitu FGV Malaysia dan EHP Indonesia, namun pemerintah berjanji akan mengajak dan menyediakan insentif bagi perusahaan swasta lain yang berminat mengembangkan industri turunan minyak sawit untuk menyukseskan proyek kerja sama ini.

“Semakin banyak yang berpartisipasi, nilai tambah produk turunan CPO akan makin baik dan hal ini akan turut membantu jutaan petani sawit di Indonesia dan Malaysia,” tambahnya

Senada dengan Menteri Ramli, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia, Dato’ Sri Mustapha Mohammed yang memimpin delegasi Malaysia dalam pertemuan tersebut juga menegaskan pentingnya inisiatif kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di bidang industri hilir minyak sawit baik dalam konteks bilateral maupun dalam kerangka integrasi ekonomi ASEAN.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Peningkatan kerja sama di bidang industri hilir minyak sawit ini diharapkan dapat mengatasi skenario ekonomi global serta dampaknya terhadap permintaan produk-produk minyak sawit dari negara-negara pengimpor utama. (L/R04/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Khadijah