Gujarat, MINA – Sebuah rumah sakit milik pemerintah di Ahmedabad, negara bagian barat Gujarat, India dilaporkan memisahkan pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 berdasarkan agama.
“Kita, Muslim tetap dipisahkan dari mereka yang beragama Hindu di rumah sakit,” kata Azad, seorang pasien Covid-19 yang nama lengkapnya tidak ingin dipublikasikan.
“Ini adalah sebuah pemisahan berdasarkan agama di rumah sakit yang belum pernah terdengar di mana pun di seluruh dunia,” kata Azad seperti dikutip dari Arab News, Jumat (17/4).
Ia juga menyebut, hal tersebut sebagai diskriminasi karena pasien muslim di rumah sakit itu juga tidak mendapatkan kunjungan secara teratur dari dokter yang jaga.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Menurut Azad, para pasien Muslim belum jelas tau pasti apakah mereka terinfeksi Covid-19 atau tidak. Pasien Muslim hanya dijemput secara acak dari tempat mereka tanpa memastikan apakah seseorang itu memiliki gejala atau tidak.
Azad mengaku, dirinya tidak mempunyai gejala apapun yang berhubungan dengan virus corona sejak ia dijemput paksa pada 7 April lalu. Selama di rumah sakit, ia dan pasien Muslim lainnya tidak diberi makan dan dirawat dengan baik, bahkan diperlukan seperti hewan.
Namun, pengawas medis rumah sakit, Dr. Gunvant H. Rathod membantah tuduhan itu dan mengatakan, klaim diskriminasi dan penganiayaan “tidak berdasar.”
“Tidak ada diskriminasi berdasarkan agama. Tidak benar bahwa pasien Muslim dan Hindu dirawat secara terpisah. Kami memisahkan pasien berdasarkan tingkat keseriusan penyakit ini,” katanya kepada Arab News.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Akan tetapi, sehari sebelumnya, surat kabar yang berbasis di Delhi, The Indian Express mengutip pernyataannya, bangsal terpisah untuk pasien Hindu dan Muslim telah dibuat sesuai keputusan pemerintah negara bagian.
“Secara umum, ada bangsal terpisah untuk pasien pria dan wanita. Tapi di sini, kami telah membuat bangsal terpisah untuk pasien Hindu dan Muslim, “kata Rathod kepada surat kabar itu.
Faizan, yang sebangsal dengan Azad, mengatakan, Muslim telah diperlakukan seolah-olah mereka adalah “penyebar virus corona”.
“Ada orang yang telah tinggal di rumah sakit lebih dari dua pekan dan masih belum pasti apakah mereka negatif atau positif Covid-19,” katanya.
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Gujarat adalah negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi. Ia menjabat sebagai menteri utama dari tahun 2001 hingga 2014 di sini. (T/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon