Kapuk Muara, 28 Jumadil Awwal 1438/26 Februari 2017 (MINA) – Masjid Nurul Jannah di Kapuk Muara, Jakarta Utara, memberikan pemandangan berbeda dalam acara Gerakan Salat Subuh Berjamaah (GSSB) dengan membagi-bagikan bingkisan sembako.
Kepengurusan masjid di Rt.006/Rw.02 Kecamatan Penjaringan ini menggiatkan program GSSB setiap Ahad yang sudah dimulai sejak awal tahun 2017. Kini perkembangan jumlah jamaahnya semakin bertambah.
“Gerakan ini mengajak masyarakat untuk salat subuh berjamaah, yang tadinya salat di rumah agar salat subuhnya di masjid,” kata Pembina GSSB Siswanto kepada MINA pada Ahad (26/2) pagi.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Terkait adanya pembagian sembako kepada para jamaah usai acara pekanan tersebut, Siswanto mengungkapkan bahwa hadiah sembako berasal dari donatur yang ingin bersedekah, dan tidak menggunakan kas masjid sedikit pun.
Tidak hanya sembako, ketika para jamaah mendengarkan ceramah pascasalat, panitia juga menyuguhkan hidangan ringan dan teh hangat untuk sarapan. Sarapan itu disajikan karena acara GSSB juga diikuti oleh banyak kalangan anak-anak.
“Dari satu pekan sekali, nanti akan kami tingkatkan ketika jamaah merasakan nikmatnya salat subuh. Sementara kita membiasakan dulu, karena hari Ahad ini banyak waktu luang bagi pekerja karyawan untuk bersilaturahmi di sini, disamping untuk mendengarkan tausiyah,” ujar Siswanto.
Senada dengan Siswanto, Koordinator GSSP Ade Darmawan mengatakan bahwa gerakan itu mengalami perkembangan yang lancar.
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah
“Anak-anak juga ikut, mereka senang. Istri-sitri yang tadinya di rumah juga ikut. Para jamaah pun mendengarkan tausiyah dalam acara salat subuh berjamaah ini,” kata Ade.
Sementara itu, Wakil Ketua DKM Masjid Nurul Jannah Yusuf Ibrahim mengatakan bahwa gerakan ini harus kontinyu agar bisa penuh dilaksanakan di semua hari dalam sepekan.
“Termasuk kajian-kajiannya agar ditambah lagi, khususnya menargetkan generasi muda dan anak-anak. Karena otak mereka masih gampang menyerap hal yang berwawasan keislaman. Itu yang penting,” ujarnya kepada MINA. (L/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue