SATU TAHUN PROGRAM KINERJA KEMENRISTEKDIKTI ALAMI PENINGKATAN

 

Menteri Kemenristekdikti dan Para Dirjen. (Foto: MINA)
Menteri dan Para Dirjen. (Foto: MINA)

Jakarta, 17 Muharram 1437/30 Oktober 2015 (MINA) – Kemenristekdikti dalam acara Coffee Morning “Refleksi satu Tahun Program dan Kinerja Kemenristekdikti”,  mengemukakan, berdasarkan laporan setiap direktorat, sebagian besar program kerja kementerian ini mengalami peningkatan dalam satu tahun terakhir.

Acara  ini dihadiri oleh Menteri , dan (Menristekdikti), Mohamad Nasir bersama para Dirjen Kemenristekdikti yang membahas laporan-laporan program dan kinerjanya di Gedung BPPT lantai tiga Jakarta, Jumat (30/10).

Dirjen. Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Patdono Suwignjo mengatakan, “Target untuk perguruan tinggi terakreditasi A selama 2015 adalah 29 dan hingga kini sudah mencapai 26. Jadi untuk mencapai target 29 hanya kurang tiga. Itu akan segera dicapai pada akhir tahun ini,” Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

“Selain itu, ada peningkatan jumlah perguruan tinggi yang non-aktif menjadi aktif kembali,” ujarnya.

Sementara itu, Dirjen Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Ali Ghufron Mukti mengatakan, ada peningkatan yang sangat signifikan pada peningkatan pendidikan para dosen.

“Kami menargetkan selama tahun ini dosen yang berpendidikan S2 sebanyak 125.000, namun pencapaiannya melampaui target, yaitu sebanyak 143.897 dosen,” ujarnya.

“Selain pendidikan S2, kami juga menargetkan jumlah dosen yang berpendidikan S3 sebanyak 23.500, dan ini juga sama melampaui target, yaitu sebanyak 24.620 dosen,” kata Mukti.

“Ini sangat luar biasa, semuanya melewati batas jumlah yang kami targetkan,” tambahnya.

Meskipun sebagian besar mengalami peningkatan, namun Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Muhammad Dimyati mengatakan, daya saing bangsa menurun.

“Menurut World Economic Forum, daya saing bangsa kita menurun. Hal ini dikarenakan, kurangnya anggaran riset dari pemerintah,” kata Dimyati.

“Ingin ada inovasi tapi anggaran risetnya kurang. Inilah yang membuat daya saing menurun,” tambahnya. (L/P006/P008-P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0