Khurais, Arab Saudi, MINA – Perusahaan minyak Saudi Aramco pada Jumat (20/9) mengungkapkan kepada publik tingkat kerusakan dua pabrik minyaknya yang akhir pekan lalu diserang oleh sejumlah pesawat tanpa awak (drone).
Fahad Al-Abdulkareem, seorang manajer umum di Saudi Aramco mengatakan, salah satu target serangan dilanda empat kali kebakaran yang memakan waktu lima jam untuk dipadamkan.
Di pabrik Khurais di Arab Saudi bagian timur, jaringan pipa dan pendukungnya hangus diapit oleh crane.
“Ada lebih dari 200 hingga 300 orang di dalam fasilitas,” kata Abdulkareem ketika dia memeriksa kerusakan, demikian Nahar Net melaporkan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Perusahaan itu menerbangkan lusinan jurnalis, baik lokal maupun asing, dengan jet Aramco untuk melihat kerusakan akibat serangan yang telah meningkatkan ketegangan di kawasan.
“Semuanya telah terjadi, dengan empat serangan dan ledakan, tanpa satu pun cedera pada mereka,” katanya.
Pipa logam tebal itu bengkok dan ada pecahan peluru dari serangan udara yang berserakan di sekitar area serangan.
Pejabat Arab Saudi pekan ini menunjukkan apa yang mereka katakan adalah pecahan 25 drone dan rudal jelajah yang ditembakkan ke dua fasilitas minyak pada hari Sabtu (14/9).
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Terlepas dari tingkat kerusakannya, para manajer tetap optimis bahwa produksi minyak dapat sepenuhnya pulih pada akhir September.
“Kami akan memiliki produksi pada tingkat yang sama seperti sebelum serangan pada akhir bulan ini – kami akan kembali lebih kuat,” tambahnya. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata