Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laba Saudi Aramco Turun 18% Jelang Jual Saham

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 5 November 2019 - 06:47 WIB

Selasa, 5 November 2019 - 06:47 WIB

7 Views

Riyadh, MINA – Laba sepanjang sembilan bulan perusahaan minyak raksasa Saudi Aramco tahun ini turun 18% menjelang penjualan saham yang bisa menjadi terbesar di dunia.

Raksasa minyak itu memperoleh laba bersih AS$ 68,2 miliar (lebih dari Rp976 triliun) dibandingkan dengan AS$ 83,1 miliar (lebih dari Rp.1.189 triliun) untuk periode yang sama tahun lalu, laporan sebuah pernyataan yang diposting di situs webs hellenicshippingnew.

Pendapatan perusahaan negara pun merosot menjadi AS$ 217 miliar (Rp3.107 triliun) dari $ 233 miliar (Rp3.336 triliun).

Saudi Aramco tidak memberikan penjelasan penurunan hasil tersebut, meskipun pendapatan sembilan bulannya saja melebihi net 2018 seperti diposting perusahaan public Apple Inc.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Secara global rata-rata minyak mentah Brent turun sekitar 11% selama periode sembilan bulan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Arab Saudi telah memangkas produksi minyak bersama dengan produsen global lainnya untuk menopang harga di tengah surplus dan tanda-tanda melemahnya permintaan.

Aramco memulai penawaran umum saham perdana yang tertunda pada hari Ahad (3/11), mengungkapkan potensi pemotongan pajak dan dividen untuk memikat investor.

Pemerintah Saudi telah mengakui perusahaan itu mungkin tidak mencapai target AS$ 2 triliun (Rp28.640 triliun) yang ditargetkan sejak lama oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Laba bersih tahunan Saudi Aramco senilai AS$ 111 miliar untuk 2018 menjadikannya perusahaan paling menguntungkan di dunia.

Putra Mahkota mengandalkan pendapatan tersebut dan cadangan minyak Arab Saudi yang sangat besar untuk menarik investor.

Kerajaan Saudi saat ini sedang mencari dana untuk membangun industri lain, untuk mengurangi ketergantungan yang luar biasa pada penjualan minyak mentah.

Serangan pada fasilitas-fasilitas minyak Aramco yang lalu juga sangat memukul perusahaan itu termasuk anjloknya jumlah ekpor minyak dan gas. (T/RS2/P1)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Palestina
Internasional
Internasional