Riyadh, MINA – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyatakan penolakannya atas keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Trump mengakui Al-Quds sebagai ibu kota Israel.
“Pemerintah Saudi sebelumnya telah mengingatkan langkah Pemerintah AS yang tidak dibenarkan dan tidak bertanggungjawab tersebut akan berakibat buruk. Pemerintah Arab Saudi menolak dan sangat menyayangkan langkah yang diambil tersebut,” pernyataan kantor sekretariat kerajaan dalam rilisnya Kamis dini hari (7/12) dikutip MINA.
Saudi menilai keputusan tersebut merupakan bias besar melawan hak-hak bersejarah dan permanen rakyat Palestina di Yerusalem yang dijamin oleh resolusi internasional dan diakui serta didukung masyarakat internasional.
Meski pemindahan ibu kota Israel ke Al-Quds tidak mengubah apapun terkait hak-hak bangsa Palestina di Al-Quds. Namun Saudi menyebut keputusan ini merupakan langkah mundur bagi upaya mendorong perdamaian bahkan semakin memperkeruh konflik Palestina-Israel.
Baca Juga: Warga Palestina di Luar Negeri: Jaga Persatuan Suriah
Saudi meminta AS menarik keputusannya dan mengikuti keinginan dunia internasional untuk mengembalikan hak-hak mereka.
Kerajaan Saudi juga menegaskan kembali urgensi pengambilan solusi yang adil dan permanen atas persoalan Palestina berdasarkan resolusi internasional yang relevan dan inisiatif Arab sehingga rakyat Palestina bisa mendapatkan kembali hak-hak mereka yang sah dan membangun keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Rabu (6/12) Saudi melalui pernyataan pangeran Sulthan bin Abdul Aziz menegaskan dukungan penuh Saudi bagi Palestina dengan Al-Quds sebagai ibu kotanya. Menurutnya dukungan tersebut merupakan sikap permanen dan terang Saudi yang tidak akan berubah kapanpun. (T/Taufiq/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Yordania Kecam Upaya Israel Duduki Wilayah Suriah