Nablus, MINA – Korban meninggal dari pembantaian yang dilakukan pasukan pendudukan zionis Israel di Kegubernuran Nablus, sebelah utara Tepi Barat, Rabu pagi (22/2) bertambah menjadi 11 gugur, dua di antaranya lansia, dan lebih dari 100 orang luka-luka.
Dikutip dari PIC, Kementerian Kesehatan mengumumkan pada Rabu malam atas meninggalnya seorang lansia, Anan Shawkat Annab (66), yang meninggal karena sesak nafas akibat gas air mata selama agresi pendudukan di Nablus, menyusul korban meninggal, Adnan Sabaa Baara (72).
Sebelumnya, Rabu sore, Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa 10 warga tewas dan 102 lainnya luka-luka, termasuk 6 dalam kondisi serius saat pasukan pendudukan menembaki mereka di Nablus.
Pasukan khusus menyerbu area Pasar bagian timur menggunakan truk sipil, dan mengepung sebuah rumah di lingkungan Sheikh Muslim di Kota Tua, sehingga bentrokan bersenjata terjadi antara pejuang perlawanan dan pasukan pendudukan.
Baca Juga: Jumlah Korban Syahid di Gaza Jadi 48.329 Sejak Oktober 2023
Sementara tentara menargetkan rumah yang terkepung dengan beberapa senjata anti-tank, rudal, dan gumpalan asap terlihat mengepul di area rumah.
Sumber itu menunjukkan, pendudukan mendorong bala bantuan besar dari pasukannya melalui Jalan Al-Quds dan Jalan Deir Sharaf, yang mengelilingi pintu masuk ke Kota Tua, dan konfrontasi kekerasan terjadi di sekitar Kota Tua yang berlangsung berjam-jam, sebelum akhirnya pasukan pendudukan mundur setelah membunuh sejumlah pejuang perlawanan dan membunuh warga di daerah tersebut.
Sementara itu, Abu Obeida, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengatakan, pasukan perlawanan di Gaza menyaksikan kejahatan musuh yang meningkat terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat yang diduduki. dan menyatakan bahwa kesabarannya sudah habis. (T/R12/R1)
Baca Juga: Tawanan Israel Cium Kening Pejuang Hamas saat Dibebaskan
Mi’raj News Agency (MINA)