Niamey, MINA – Sedikitnya 137 warga di desa-desa di barat daya Niger tewas ketika orang-orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor menyerang, Ahad (21/3).
Pemerintah mengatakan, serangan itu adalah kekerasan paling berdarah yang melanda negara itu dalam beberapa tahun.
Orang-orang bersenjata menyerang desa Intazayene, Bakorat dan Wistane, yang terletak di dekat perbatasan dengan Mali, menembak “segala sesuatu yang bergerak”, menurut seorang pejabat setempat, Al Jazeera melaporkan.
Pada hari Senin, pemerintah mengatakan, serangan itu telah menewaskan 137 orang. Pejabat lokal sebelumnya telah memberikan korban tewas setidaknya 60 orang.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Dalam memperlakukan penduduk sipil secara sistematis sebagai target sekarang, bandit bersenjata ini telah melangkah lebih jauh ke dalam kengerian dan kebrutalan,” kata juru bicara pemerintah Zakaria Abdourahamane dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi publik.
Penyerangan terkoordinasi tersebut menggarisbawahi tantangan terbesar yang dihadapi Mohamed Bazoum, presiden baru Niger yang kemenangan pemilihannya dalam pemilihan putaran kedua bulan lalu telah dikonfirmasi pada hari Ahad oleh pengadilan tertinggi negara itu.
Niger, negara termiskin di dunia menurut peringkat pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk 189 negara, sedang berjuang dengan operasi bersenjata yang telah menyebar dari Mali dan Nigeria, menewaskan ratusan orang dan membuat hampir setengah juta orang lainnya kehilangan tempat tinggal.
Tiga desa yang diserang pada hari Ahad terletak di wilayah Tahoua yang gersang, berbatasan dengan daerah perbatasan Tillaberi, titik konflik yang melanda bagian barat Sahel selama 10 tahun terakhir dan juga dipicu oleh pejuang yang terkait dengan al-Qaeda dan ISIL (ISIS). (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa