SEBELAS AKTOR DAN KOMEDIAN MUSLIM SUKSES DI HOLLYWOOD

Pusat perfilman Amerika Serikat, Hollywood. (Foto: Pentagist.com)
Pusat perfilman Amerika Serikat, Hollywood. (Foto: Pentagist.com)

Oleh: Dilshad D. Ali*

Mereka mungkin bukan pemain besar Hollywood, tapi mereka adalah aktor Muslim dengan karir terus meningkat selama dekade terakhir.

Anda mungkin mengenali beberapa di antaranya sebagai aktor yang sering berkarakter khas sebagai “teroris” atau peran imigran. Beberapa mungkin kurang dikenal masyarakat, meskipun mereka terlibat dalam pembuatan beberapa dan acara TV paling populer.

Berbekal keimanan sebagai Muslim, beberapa orang di Hollywood ini telah bekerja membuat film selama bertahun-tahun, sementara yang lain baru memulai membuat karyanya.

Dari acara serial seperti “Sleeper Cell” dan “The Daily Show”, film seperti “The House of San and Fog” dan “Independence Day”, warga Muslim ini secara mantap dan diam-diam menghasilkan karya terkenal Hollywood. Sekarang mereka bertemu di lembaga Beliefnet.com, sebuah situs yang memberikan panduan bagi umat Islam di Hollywood.

Aktor Muslim yang berkarir di Hollywood di antaranya:

Keluarga Behrani dalam film House of Sand and Fog (kiri ke kanan BEN Kingsley, Jonathan Ahdout, Shohreh Aghdashloo). (Foto: Courtesy of DreamWorks.com)
Keluarga Behrani dalam film House of Sand and Fog (kiri ke kanan BEN Kingsley, Jonathan Ahdout, Shohreh Aghdashloo). (Foto: Courtesy of DreamWorks.com)

Shohreh Aghdashloo

Aktris kelahiran Iran, Shohreh Aghdashloo, mendapat pujian dalam perannya di film “The Rajam Soraya M.” (2009), sebuah film memilukan tentang seorang wanita Iran yang diadili karena perzinahan dan dihukum rajam di bawah hukum Islam.

Aghdashloo juga melejitkan namanya ketika memainkan peran etnis dalam film dan televisi, di mana dia berperan sebagai teroris Muslim yang menyamar di FOX “24”, membuat marah banyak .

Aghdashloo kemudian menangapi kemarahan Muslim AS dalam sebuah wawancara majalah Time. Dia mengatakan, meskipun sebelumnya dia menolak peran teroris Muslim, namun “kekuatan dan kompleksitas” dari karakter film “24” meyakinkannya untuk mengambil bagian. Namun dia bermain sebaliknya ketika beradu akting dengan Ben Kingsley dalam “House of Sand and Fog” (2003).

Aghdashloo mulai berakting di usia 20-an dan membintangi banyak film Iran, tetapi dia meninggalkan negaranya ke Inggris untuk belajar setelah revolusi 1979.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, dia pindah ke Los Angeles untuk melanjutkan karir TV dan filmnya. Bangga dengan warisan Iran dan Muslimnya, Aghdashloo terus mengambil peran yang kompleks dengan keunggulan dari persepsi budaya dan agama. Dia juga memainkan karakter Yahudi Elizabeth di “The Nativity Story”.

Aghdashloo melejit di Hollywood dan meraih penghargaan Emmy pertamanya untuk peran pendukung dalam miniseri HBO, “House of Saddam”.

 

Dave Chappelle dalam film Block Party (Foto: Amazon)
Dave Chappelle dalam film Block Party (Foto: Amazon)Dave Chappelle

Komedian dan aktor Dave Chappelle tahu bagaimana membuat orang tertawa. Dia menciptakan merek namanya dalam sketsa komedi inovatif di program Comedy Central yang sangat populer, “The Dave Chappelle Show”. Dia memulai debutnya pada 2003.

Kemudian Chappelle yang telah meroket, pada 2005 tiba-tiba menghilang. Dia kemudian muncul di Afrika Selatan.

Mengapa seorang pelawak meninggalkan kontrak $ 50 juta dan pergi ke daerah pengasingan dengan seorang teman lama bernama Salim?

Chappelle mengatakan kepada Majalah Time pada 2005, langkahnya itu untuk merefleksikan keyakinannya sebagai Muslim, dan “memeriksa niat saya”.

Debut filmnya datang melalui peran kecil dalam komedi Mel Brook “Robin Hood: Men in Tights”. Sebuah saluran TV dan peran pembantu di film, akhirnya membuat Chappelle menciptakan terobosan di acaranya, Comedy Central. Tapi aktor yang dikabarkan masuk Islam pada 1998 ini, pergi jauh meninggalkan semuanya pada 2005. Alasan pilihannya itu masih diperdebatkan.

Namun sejak itu, Chappelle tetap low profile di kediamannya di Yellow Springs, Ohio.

“Ternyata Anda tidak perlu $ 50 juta untuk tinggal di sekitar sini, hanya senyum yang manis dan cara yang baik tentang Anda,” katanya.

Said Taghmaoui berperan sebagai Breaker dalam film GI Joe. (Foto: Cinemablend.com)
Said Taghmaoui berperan sebagai Breaker dalam film GI Joe. (Foto: Cinemablend.com)

Said Taghmaoui

Ketika film “GI Joe: The Rise of Cobra” menghentak bioskop musim panas lalu, Said Taghmaoui mendapat kesempatan untuk melawan teroris ketimbang memerankannya. Taghmaoui yang Muslim memerankan karakter Breaker, anggota tim GI Joe yang memburu penjahat dunia.

Taghmaoui adalah aktor keurunan Maroko yang menonjol di Perancis. Dia terus membangun karirnya di Hollywood, bahkan memainkan peran teroris dalam film “Vantage Point” dan “Traitor”.

Taghmaoui sekarang diakui lebih luas dalam peran sebagai Caesar di drama populer “Lost”. Kemudian, bersama seorang teman, dia menulis naskah dan membintangi “La Haine”, film tentang ras dan kekerasan di daerah kumuh Paris, yang memenangkan penghargaan dan penghargaan.

Sejak itu dia mengukuhkan dirinya sebagai bintang internasional, bermain di film Hollywood “Hidalgo”, “Three Kings” dan “The Kite Runner”, serta film di Perancis dan Maroko.

Trio Komedi Muslim, Axis of Evil Comedy Trio (Foto: Beliefnet.com)
Trio Komedi Muslim, Axis of Evil Comedy Trio (Foto: Beliefnet.com)

Trio Komedi Axis of Evil

Pada 10 Maret 2007, Hollywood memperkenalkan trio komedian Axis of Evil yang beranggotakan Maz Jobrani, Ahmed Ahmed, dan Aron Kader.

Axis of Evil membuat debutnya di Comedy Central dengan menampilkan warna khas humor Muslim dan Timur Tengah.

Trio komedi ini memulai turnya pada 2005 dan telah membuat orang tertawa di seluruh dunia.

Ketiganya memiliki peran dalam TV dan film.

Ahmed kelahiran Mesir muncul di “Executive Decision”, “JAG” dan sebagai pelawak di “STAND UP: Muslim Comics Come of Age”.

Jobrani kelahiran Iran yang dibesarkan di Washington, muncul dalam “The Interpreter” dan “Dragonfly”.

Sedangkan Kader dibesarkan di Washington. Dia berlatih dalam komedi sketsa di The Groundlings teater, Los Angeles. Kader menulis di situsnya bahwa dia ingin mengucapkan terima kasih kepada ayah Palestina dan ibu Mormon-nya, karena memberinya begitu banyak alasan untuk menjadi pelawak.

Aasif Mandvi dalam film The Last Airbender (Foto: Hotflick.net)
Aasif Mandvi dalam film The Last Airbender (Foto: Hotflick.net)

Aasif Mandvi

Di atas panggung, layar, dan TV, Aasif Mandvi telah menggambarkan etnisitas dan imannya selama bertahun-tahun untuk bahan-bahan humor. Aktor kelahiran Mumbai itu kemudian beremigrasi ke Inggris. Dia mendapatkan terobosan besar pertamanya di tahun 1998, dalam aksi one-man show “Sakina’s Restaurant” yang didasarkan pada pengalaman imigran keluarganya.

Setelah peristiwa 11 September, komedian ini menyajikan pengalamannya menjadi humor politik saat masih memainkan peran pembantu di film dan televisi, termasuk film “Spider-Man 2” dan “Freedomland”. Baru-baru ini dia bermain dalam film “The Proposal” bersama Sandra Bullock.

Sayed Badreya dalam film Iron Man (Foto: Marvel-Movies)
Sayed Badreya dalam film Iron Man (Foto: Marvel-Movies)

Sayed Badreya

Aktor dan pembuat film Sayed Badreya telah menghasilkan puluhan film besar dan acara TV, meskipun Anda mungkin tidak tahu namanya. Di Hollywood, dia sebagai Muslim pertama yang benar-benar memainkan karakter Muslim pada 1980-an.

Aktor yang dibesarkan dalam kemiskinan di Mesir, beralih ke dunia film sebagai satu-satunya jalan melarikan diri dari kekacauan politik di negaranya selama 1960-an dan 70-an.

Setelah pindah ke Amerika Serikat untuk bermain di film sekolah New York University, Badreya berangkat ke Hollywood dan mulai muncul dengan peran khas “warga asing” dan “teroris” di televisi dan film.

Kesusksesan besar diraihnya pada akhir 1990-an, ketika ia berperan dalam film “The Insider”, “Three Kings”, “Independence Day”, dan “Stargate”. Baru-baru ini dia terlibat sebagai tokoh antagonis di “Iron Man” dan “You Do not Mess with the Zohan”.

Badreya memiliki mimpi untuk menceritakan kisah-kisah orang-orang Arab yang sesungguhnya. Untuk itu dia mendirikan perusahaan produksi Zoom in Focus, yang telah menempatkan sejumlah orang Arab dan menjadi pusat film pendek Muslim.

Sebagai aktor yang kerap berperan sebagai raja Muslim dan karakter Arab, Badreya telah menjadi andalan Hollywood selama tiga dekade.

Trio Komedi Allah Made Me Funny (Foto: Wama.se)
Trio Komedi Allah Made Me Funny (Foto: Wama.se)

Komedian Allah Made Me Funny

Komedian, penulis, dan aktor Pracher Moss, bersama komedian Azhar Usman dan Mo Amer, membentuk grup trio komedi Allah Made Me Funny, yang telah berkeliling negeri selama bertahun-tahun.

Mereka membuat debut di Hollywood pada tahun 2008 dengan film yang mengundang kegemparan, mengkritik Muslim dan non-Muslim dengan bahasa komedian penuh bakat. Mereka benar-benar memakai identitas keimanan mereka untuk mendorong orang melihat Muslim dari sisi pandang yang berbeda.

Dari semua aktor, penulis, produser, dan komedian Muslim yang berkarya di Hollywood, ketiganya adalah yang paling vokal memperlihatkan iman mereka dan mempromosikan Islam. Mereka menentang stereotip humor yang mencela diri mereka sebagai Muslim. (P001/R03)

Dilshad Ali, pengelola dan editor portal Islam di AS. (Foto: Patheos.com)
(Foto: Patheos.com)

*) Dilshad D. Ali adalah pengelolah dan editor portal Muslim di Amerika Serikat. Dia bergabung dengan portal Islam, Patheos.com sebagai Managing Editor pada Mei 2011. Dia telah meliput Muslim dan Islam di Amerika selama lebih 10 tahun untuk berbagai media, termasuk OnIslam .net, Newsweek, Azizah Magazine, Illume Magazine, Altmuslim.com, majalah Islamica, dan Beliefnet. Dia juga bekerja sebagai editor di Islamic Relief USA, organisasi amal Muslim terbesar di AS.

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0