Sebuah Sekolah Tarbiyah Islam di AS Sajikan Lebih 1,3 juta Paket Makanan Gratis Sejak Pandemi

Amna Latif (paling kiri) bersama relawan Tarbiyah School telah membagikan lebih dari 1,3 juta porsi makanan gratis kepada anak-anak yang membutuhkan sejak dimulainya wabah virus corona.(Foto: Tarbiyah School/Facebook)

Sebuah sekolah dasar Islam di kota negara bagian terkecil kedua di dipuji karena telah menyajikan lebih dari 1,3 juta porsi kepada anak-anak yang membutuhkan sejak awal pandemi virus corona (), tepatnya sejak 16 Maret 2020.

di Kota Newark, Negara Bagian Delaware, Amerika Serikat menawarkan paket makanan sehari-hari untuk siapa saja yang berusia di bawah 18 tahun yang tinggal di lingkungan sekolah itu, terlepas dari apakah mereka bersekolah atau tidak, Delaware Online melaporkan yang dikutip MINA, Rabu (4/11).

Kepala SekolahTarbiyah School Amna Latif langsung bergerak setelah sekolah harus ditutup karena pemberlakuan karantina wilayah akibat pandemi Covid-19 pada Maret 2020.

Dia menyadari akan banyak siswa di sekolahnya – serta anak-anak muda setempat – menjadi kelaparan tanpa makanan gratis setiap hari yang mereka terima di sekolah.

Dia merekrut tim relawan lokal, yang mampu menyoroti area lain dekat dengan sekolah yang terkonsentrasi tinggi dengan banyak anak-anak yang hidup dalam kemiskinan.

Latif dapat mulai menyajikan makanan dari kafetaria kecil sekolah hanya dua hari setelah Gubernur Delaware John Carney memerintahkan sekolah ditutup. Dia dan relawan Tarbiyah School nya semula berharap untuk bisa menyiapkan dan membagikan sebanyak 1.800 porsi makanan setiap hari.

“Awalnya kami merasa takut. Apakah kami bahkan akan bisa membagikannya? Apakah akan ada makanan yang tersisa? Saat kami mulai, kami memberikan segalanya,  bahkan kebutuhannya melebihi,” katanya kepada Delaware Online.

Namun inisiatif sekolah tersebut begitu sukses sehingga dengan cepat malah dapat menyajikan hingga 7.000 porsi makanan sehari, dan dapat membagikannya ke tempat sekitar sekolah serta 33 lokasi distribusi lainnya di seluruh kota Delware bagian utara.

Staf dan relawan Tarbiyah School menargetkan anak-anak yang tinggal di motel, tempat penampungan tunawisma, dan daerah miskin yang menerima paket makanan gratis itu.

Dipuji Senator

Latif dan relawan Tarbiyah School semula berharap bisa menyajikan 1.800 makanan gratis setiap hari – tapi jumlah itu dengan cepat membengkak menjadi lebih dari 7.000 per hari.(Foto: Tarbiyah School/Facebook)

Program paket makan gratis harian Latif dimulai di pagi hari, dengan pengiriman susu dan menu sarapan yang disiapkan oleh restoran lokal bernama Indian Sizzler.

Para relawan kemudian mengemas makanan untuk dibagikan, sebelum mengalihkan perhatian mereka kepada dokumen terkait yang perlu diselesaikan.

Sementara pada sore harinya dihabiskan dengan mengemas makanan yang tidak mudah busuk yang akan dikirimkan kepada anak-anak untuk sarapan keesokan harinya.

Upaya Latif dan relawan Tarbiyah School dipuji oleh seorang Senator Delaware Bryan Townsend. “Untuk program itu terjadi setiap hari adalah yang membuatnya begitu inspiratif dan menakjubkan. Selama ini, saat sekolah sedang menyusun kerangka kerja yang berbeda, bagi kelompok ini untuk bersama dan membangun hubungan dalam komunitas serta mengantarkan makanan (secara gratis), itu indah,” ujar Towsend.

Laporan Global 2020 tentang krisis makanan yang diterbitkan oleh Program Pangan Dunia (WFP), Organisasi Pangan dan Pertanian (FPO) dan 14 lembaga lainnya, menyebutkan bahwa virus corona bisa menyebabkan peningkatan kasus kelaparan di dunia.

Pasalnya, pandemi virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 telah menghancurkan ekonomi dunia, karena sejumlah negara menerapkan karantina wilayah alias lockdown.

Sementara di Delware, sebanyak lebih dari satu dari 10 orang di sana telah berjuang untuk dapat membeli makanan, dengan satu dari lima anak menderita kelaparan secara teratur. Pandemi Covid-19 diperkirakan telah meningkatkan jumlah orang yang mengandalkan bank makanan gratis di Delware dari 121 ribu menjadi lebih dari 170 ribu orang.

Latif khawatir upaya distribusi makanannya yang ekstensif belum cukup untuk memberi makan setiap anak, dengan mengatakan: “Saya masih merasa kami tidak dapat menjangkau semua orang. Kami masih memiliki banyak anak yang tidak terlayani.”

‘Kebutuhannya sangat besar. Memotong sebagian dari kelaparan, memberi mereka akses untuk dapat makanan bergizi adalah tujuan kami, itu adalah tujuan kami,” lanjutnya lagi.

Melayani Tanpa Pamrih

Upaya Latif untuk memberi makan anak-anak yang kelaparan telah dipuji sebagai ‘menakjubkan’ oleh Senator Delaware Bryan Townsend.(Foto: Tarbiyah School/Facebook)

Program pembagian makanan Tarbiyah School juga didukung oleh Departemen Pertanian AS. Sekolah tersebut kemungkinan akan beralih ke Program Layanan Makanan Musim Panas mereka yang bertujuan memberi makan anak-anak yang membutuhkan segera setelah perintah penghentian karantina wilayah diberlakukan.

Selama tahun ajaran sekolah sejumlah besar anak-anak di Amerika Serikat menerima makan siang gratis dan dikurangi melalui program makan siang sekolah mereka. Namun, ketika tahun ajaran berakhir, kerawanan pangan menjadi hal yang lazim di kalangan anak usia sekolah. Program Layanan Makanan Musim Panas membantu mengurangi kesenjangan nutrisi dan membuat makanan dapat diakses oleh semua anak di bawah usia 18 tahun.

Sekolah tersebut telah mengurangi upaya distribusi makanannya ke 14 lokasi saat anak-anak mulai kembali ke sekolah.

Latif dan suaminya pindah ke AS dari Pakistan pada 2003 lalu untuk menyelesaikan gelar master di Eastern Illinois University. Dia takut orang-orang akan mengolok-olok niqab atau cadarnya, tetapi seiring waktu dia malah menerima sambutan hangat dari orang sekitar dan akhirnya mendirikan Tarbiyah School pada 2010.

Pada awal berdirinya sekolah yang mengajarkan pengetahuan dasar tentang Islam ini mulanya hanya menempati ruangan yang kecil. Kemudian sekolah dasar Islam Tarbiyah School berkembang dengan cepat menjadi kelebihan siswa. Akhirnya Latif dan guru Tarbiyah School pindah ke tempat yang lebih besar tidak lama kemudian.

Latif menjelaskan motivasinya dalam mendirikan Tarbiyah School dan sekarang memberi makan anak-anak dan keluarga yang kelaparan, dia menegaskan, Allah telah memberi tahu kita untuk dapat melayani orang tanpa pamrih.

“Jangan pernah mengharapkan balasan dari siapa pun. Harapkan sesuatu dari Allah. Melayani orang, melakukan pelayanan kepada komunitas, membantu mereka dengan memberikan kebutuhan mereka, itu memenuhi hati saya,” pungkasnya.(T/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.