Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak 1999, Ponpes Nuu Waar AFKN Sudah Luluskan 6000 Santri

kurnia - Sabtu, 27 Januari 2024 - 14:42 WIB

Sabtu, 27 Januari 2024 - 14:42 WIB

7 Views ㅤ

Bekasi, MINA – Sejak berdiri pada 1999 silam, Pondok Pesantren (Ponpes) Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) yang berlokasi di Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat telah meluluskan 6000 lebih santri.

Para santri tersebut sebagian besar berasal dari kawasan Indonesia timur, seperti Papua, Maluku, Sulawesi, maupun Nusa Tenggara Timur (NTT).

Humas Ponpes Nuu Waar AFKN, Ustaz Muhammad Jufri Halim mengatakan, santri yang telah lulus kini kembali ke daerah asal mereka.

“Mereka mengabdi membangun daerahnya. Ada yang jadi dai, guru, tenaga kesehatan, bidan, dokter, PNS, polisi, tentara, dan lain-lain,” demikian Ustaz Jufri dalam keterangan pers di Bekasi, pada Sabtu (27/1).

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Diungkapkan Ustaz Jufri, meski beragam profesi tetapi santri lulusan Ponpes Nuu Waar AFKN dituntut untuk tetap berdakwah di mana pun.

“Selepas bekerja, mereka biasa mengajar ngaji, mengajarkan shalat, mengajarkan bekam,” kata Ustaz Jufri.

Menurut Ustaz Jufri, KH. MZ Fadzlan R Garamatan sebagai Pimpinan Ponpes Nuu Waar AFKN yang juga dai asal Papua selalu mengamati kebutuhan masyarakat pedalaman Papua. Misalnya di daerah pedalaman Papua membutuhkan bidan, dokter dan tenaga kesehatan.

“Maka Ustaz Fadzlan di sana akan mencari calon santri yang bercita-cita ingin jadi tenaga kesehatan. Disekolahkan jurusan kesehatan hingga lulus di Pulau Jawa. Setelah lulus, baru kita kembalikan lagi ke daerahnya,” jelas Ustaz Jufri yang juga lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul Jakarta.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

Soal biaya, lanjut Ustaz Jufri, ditanggung seluruhnya oleh Ponpes Nuu Waar AFKN. “Mulai dari tiket pesawat, pakaian, fasilitas lainnya kita biayai,” ujar Ustaz Jufri.

Dikatakan Ustaz Jufri, setiap tahun Ponpes Nuu Waar AFKN menerima 500-600 calon santri dari Papua dan kawasan Indonesia timur lainnya.

“Untuk beberapa tahun belakangan ini kami fokus santri usia SD,” kata Ustaz Jufri. (R/R4/P2)

 

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Breaking News