Makkah, MINA – Sekitar 10.000 jamaah haji internasional tiba di Arab Saudi setelah tujuh bulan absen untuk melakukan umrah karena pencegahan virus Corona.
Saudi membuka kembali ziarah pada hari pertama untuk jamaah asal negara asing, tahap ketiga dimulainya kembali umrah. Saudi Gazette melaporkan, Ahad (1/11).
Menurut Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dr. Amr Al-Maddah, jamaah umrah yang datang dari luar negeri harus mendapat izin terlebih dahulu.
Saat tiba di Saudi, jamaah juga harus diisolasi dahulu selama tiga hari di hotel, sebelum memulai ihram di miqat terdekat untuk umrah.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Jamaah dapat tinggal di Saudi hingga 10 hari, tiga hari di antaranya dalam isolasi.
Sesuai protokol, batas usia maksimal jamaah internasional ditetapkan maksimal 50 tahun.
Wakil menteri menambahkan, negara-negara yang diizinkan mengirim jamaah, akan terus dievaluasi oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Saudi dan Kementerian Kesehatan sebagai bagian dari standar dan protokol yang disetujui pemerintah.
Visa bagi para peziarah yang datang dari negara-negara yang mengalami peningkatan jumlah positif Covid-19 yang nyata, akan ditangguhkan sampai pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sejauh ini, satu juta izin telah dikeluarkan untuk melaksanakan umrah dari aplikasi Eatmarna sekitar 3 juta.
Al-Maddah menambahkan, jika terdapat kekhawatiran atau bahaya bagi jamaah, kementerian akan mengevaluasi situasi dan kembali ke tahap sebelumnya serta menurunkan jumlah jamaah yang diizinkan
Saat ini, Saudia adalah satu-satunya maskapai penerbangan bersertifikat yang diizinkan untuk mengangkut peziarah ke dan dari Saudi.
Peziarah yang datang dari negara tempat Saudia tidak beroperasi, harus mengatur melalui pihak ketiga, yang dipertanggungjawabkan oleh Kerajaan Saudi.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Peziarah juga harus memiliki panduan kesehatan yang disediakan oleh perusahaan umrah untuk memantau setiap kelompok selama kunjungan mereka. Peziarah juga harus memiliki asuransi kesehatan penuh yang mencakup perawatan darurat jika terinfeksi dan kemungkinan tes PCR. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan