Jakarta, MINA – Tim Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI dan Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI berkunjung ke Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi di Jakarta pada Rabu (16/6).
Rombongan diterima langsung oleh Duta BesarEsaam Althaqaf, demikian laman Kamenag, Kamis (17/6).
Sesditjen PHU Ramadhan Harisman mengatakatan kepada Dubes Althaqaf , kunjungan ke Kedubes kali ini, selain dalam rangka silaturahim juga melakukan koordinasi lebih dini untuk membahas rencana penyelenggaraan dan pengaturan umrah 1443 H. Selama ini, penyelenggaraan umrah biasanya dimulai pada Muharram, setelah musim haji.
“Kami sangat berharap Indonesia bisa memberangkatkan jamaah umrah, apalagi jika setelah penyelenggaraan haji nanti kondisi pandemi membaik,” ujar Ramadhan.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
Ramadhan juga menyampaikan apresiasi atas upaya Dubes Saudi ikut mengklarifikasi isu-isu perhajian, baik yang terkait diplomasi maupun kuota haji. Kemenag juga mengapresiasi putusan Arab Saudi membatasi jamaah haji 1442 H hanya untuk domestik dan ekspatriat yang tinggal di Saudi.
“Putusan Saudi memiliki semangat yang sama dengan Indonesia, yakni memprioritaskan keselamatan jiwa jamaah,” tuturnya.
Dubes Saudi mengatakan, pemerintahannya masih fokus dalam penyelenggaraan haji 1442 H untuk domestik dan ekspatriat. Dalam kondisi normal, umrah dibuka selesai musim haji. Namun, kata Esaam, semua belum ada yang tahu bagaimana perkembangan pandemi ini ke depan.
“Untuk umrah, kami masih melihat situasi. Kalau ada kebijakan terbaru dari Saudi, kita akan segera komunikasikan dengan pihak Kementerian Agama,” ujarnya.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
“Kami memahami Indonesia adalah pengirim jamaah haji terbesar. Jamaah umrahnya juga lebih satu juta setiap tahun. Bagi kami, Indonesia adalah mitra utama,” sambungnya.
Esaam juga mengapresiasi keputusan Indonesia terkait penyelenggaraan haji 1442H. Sebagai negara pengirim jamaah haji terbesar, Esaam yakin Indonesia telah melakukan kajian secara mendalam sebelum mengambil keputusan.
“Indonesia memprioritaskan keselamatan jiwa jamaahnya, Saudi juga memprioritaskan keselamatan umat Islam di seluruh dunia,” ujar Esaam.
Esaam berterima kasih atas kerjasama dan koordinasi yang selama ini terjalin dengan baik. “Alhamdulillah, hubungan diplomatik Indonesia-Saudi juga terus berjalan baik. Kami berterima kasih akan hal ini,” tandasnya. (R/R5.P1)
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
Mi’raj News Agency (MINA)